REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK — Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan langkah mendesak untuk mewujudkan solusi dua negara guna mengatasi konflik Israel-Palestina. Dia memperingatkan bahwa situasi di Jalur Gaza semakin mengerikan dan mendorong warga Palestina ke dalam keputusasaan.
"Mari kita perjelas: Kenegaraan bagi Palestina adalah hak, bukan hadiah. Penolakan terhadap kenegaraan akan menjadi hadiah bagi para ekstremis di mana pun,” ujar Guterres dalam pidatonya pada konferensi tingkat tinggi PBB tentang penyelesaian damai masalah Palestina di New York, Amerika Serikat, Senin (28/7/2025), seperti dikutip laman Anadolu Agency.
Menurut dia, tenggat waktu untuk mewujudkan hal tersebut semakin menipis. "Hari demi hari berlalu, kepercayaan semakin luntur. Lembaga-lembaga melemah. Dan harapan pun pupus," ujar dia.
Guterres pun menegaskan bahwa pendudukan Israel atas wilayah Palestina, termasuk Yerusalem Timur, adalah ilegal. “Pendudukan itu harus diakhiri. Itu adalah hukum,” katanya. “Tidak ada keamanan dalam pendudukan," sambung Guterres.
Ia memperingatkan bahaya realitas satu negara, di mana warga Palestina kehilangan hak-hak mereka dan hidup di bawah pendudukan yang tidak adil. “Itu bukan perdamaian. Itu bukan keadilan. Itu tidak sesuai dengan hukum internasional,” kata mantan perdana menteri Portugal tersebut.
