REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM — Gerakan Perlawanan untuk Kemerdekaan Palestina, Hamas menyatakan terkejut atas pernyataan terbaru utusan Amerika Serikat (AS) Steven Witkoff, yang mengkritik respons kelompok tersebut terhadap proses negosiasi gencatan senjata yang berlangsung di Doha, Qatar.
Hamas menekankan, posisi kelompok tersebut mencerminkan komitmen serius untuk mencapai kesepakatan komprehensif yang akan mengakhiri perang di Gaza, dikutip dari laman palestinechronicle, Jumat (25/7/2025)
Dalam pernyataan yang diterbitkan pada Kamis (24/7) malam, Hamas mengatakan bahwa pihaknya telah mendekati kesepakatan dalam proses negosiasi dengan tanggung jawab nasional dan fleksibilitas tinggi. Mereka bertujuan untuk mencapai kesepakatan yang akan menghentikan serangan militer Israel dan meringankan penderitaan warga Palestina di Jalur Gaza.
Kelompok tersebut mencatat bahwa tanggapan akhir mereka terhadap proposal terbaru datang setelah konsultasi yang luas dengan faksi-faksi Palestina, mediator, dan negara-negara sahabat, dan mencakup masukan konstruktif atas semua komentar yang diterima.
Hamas menggambarkan hal ini sebagai indikasi jelas komitmennya terhadap kesuksesan upaya mediasi dan keterlibatan berkelanjutan dalam inisiatif diplomatik.
Hamas mengatakan terkejut dengan pernyataan negatif Witkoff, terutama karena mediator dilaporkan menyambut tanggapan kelompok tersebut dan menganggapnya sebagai pembuka pintu bagi kesepakatan yang mungkin tercapai.
Hamas kembali menegaskan kesiapannya untuk melanjutkan negosiasi dengan itikad baik, dengan tujuan mencapai gencatan senjata permanen.