REPUBLIKA.CO.ID,ISTANBUL — Kelompok Perlawanan Palestina, Hamas, dikabarkan sedang meninjau peta terbaru yang diajukan oleh para mediator terkait kendali militer Israel di Jalur Gaza. Pengajuan tersebut merupakan bagian dari negosiasi mengenai kemungkinan gencatan senjata dan pertukaran tahanan.
Hamas menerima peta yang diperbarui dari negara-negara mediator, yang menunjukkan wilayah-wilayah di Gaza yang masih berada di bawah kendali Israel, menurut sumber yang dekat dengan tim negosiasi di Qatar.
Peta tersebut mencakup sebagian besar wilayah Beit Hanoun di utara, separuh Rafah, kawasan Huzaa dan Abasan di selatan Khan Younis, serta sebagian besar Distrik Shujaiyya di Kota Gaza.
Sumber itu mengatakan kepada kantor berita Anadolu bahwa Hamas telah memulai konsultasi internal untuk mengevaluasi peta tersebut dan tengah berdiskusi dengan faksi-faksi Palestina lainnya.

Peta sebelumnya menunjukkan Israel masih menguasai penuh wilayah luas di Beit Hanoun, Beit Lahiya, seluruh Rafah, sebagian besar Khan Younis, serta wilayah perbatasan -- proposal yang sebelumnya ditolak oleh Hamas.
Hamas tetap bersikeras pada garis penarikan yang telah disepakati pada Januari, yang menyerukan penarikan pasukan Israel sejauh 390 hingga 1.100 meter dari wilayah Gaza.