Senin 07 Jul 2025 23:11 WIB

Palestina Serukan Dunia Internasional Selamatkan Masjid Al-Aqsa dari Ancaman Israel

Israel terus lakukan penistaan terhadap Masjid Al-Aqsa

Pemandangan Kota Tua Yerusalem, dengan tempat suci Kubah Batu di kompleks Masjid Al-Aqsa, ditutup untuk jamaah oleh militer Israel, Jumat (13/6/2025). Militer Israel menutup paksa seluruh akses masuk ke kompleks Masjid al-Aqsha di wilayah Palestina yang diduduki. Tentara zionis melarang siapa pun masuk ke dalamnya. Hingga akhirnya, sejumlah tentara menyegel gerbang masjid. Akibat ulah Israel ini, kaum Muslimin tidak dapat melaksanakan shalat Jumat di Masjid al-Aqsha, yang dihormati sebagai tanah suci ketiga bagi umat Islam sedunia.
Foto: AP Photo/Mahmoud Illean
Pemandangan Kota Tua Yerusalem, dengan tempat suci Kubah Batu di kompleks Masjid Al-Aqsa, ditutup untuk jamaah oleh militer Israel, Jumat (13/6/2025). Militer Israel menutup paksa seluruh akses masuk ke kompleks Masjid al-Aqsha di wilayah Palestina yang diduduki. Tentara zionis melarang siapa pun masuk ke dalamnya. Hingga akhirnya, sejumlah tentara menyegel gerbang masjid. Akibat ulah Israel ini, kaum Muslimin tidak dapat melaksanakan shalat Jumat di Masjid al-Aqsha, yang dihormati sebagai tanah suci ketiga bagi umat Islam sedunia.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH— Palestina memperingatkan pada Ahad (6/7/2025) terhadap meningkatnya gangguan oleh pemukim ilegal Israel ke dalam kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri mengatakan bahwa penyerbuan pemukim tersebut akan menimbulkan konsekuensi serius terhadap status quo historis dan hukum di lokasi titik-titik suci dan di kota yang diduduki.

Baca Juga

"Yerusalem Timur adalah bagian tak terpisahkan dari wilayah Palestina yang diduduki dan merupakan ibu kota Negara Palestina," kata Kementerian itu, dikutip dari Anadolu, Senin (7/7/2025).

Kementerian tersebut meminta PBB dan lembaga-lembaganya "untuk memikul tanggung jawab mereka dan mengambil tindakan segera untuk menyelamatkan kota Yerusalem dan tempat-tempat suci Kristen dan Islam, terutama Masjid Al-Aqsa, dan memberikan perlindungan terhadap langkah-langkah dan rencana eskalasi sepihak penjajah (Israel)."

Kementerian menekankan perlunya langkah-langkah konkret dan efektif untuk meminta pertanggungjawaban entitas Israel atas agresinya yang terus berlanjut terhadap kota suci tersebut, yang merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dan menjadi bagian dari kebijakan yang lebih luas tentang pengungsian, aneksasi, Yahudisasi, dan pembersihan etnis yang menyasar rakyat Palestina.

Kementerian menyatakan keprihatinan yang mendalam atas meningkatnya jumlah serbuan ke Masjid Al-Aqsa dan pelaksanaan ritual Talmud di halamannya, dan memperingatkan implikasi serius dari setiap upaya untuk mengubah status quo historis dan hukum masjid dan kota secara keseluruhan.

Masjid Al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga di dunia bagi umat Islam. Orang Yahudi menyebut daerah itu sebagai "Temple Mount", mengklaim bahwa tempat itu merupakan lokasi dua kuil Yahudi pada zaman kuno.

Menurut Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Palestina, pemukim ilegal Israel melakukan setidaknya 25 kali penyerbuan ke Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki bulan lalu.

BACA JUGA: Tak Usah Heran Amerika Serikat Ngebet Bela Israel Mati-matian, Media Ini Bongkar Alasannya

Kementerian juga mengatakan bahwa pasukan Israel menutup Gereja Makam Kudus selama 11 hari, mencegah umat Kristen beribadah di sana, dengan dalih masalah keamanan.

Israel menduduki Yerusalem Timur, di mana Al-Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel 1967. Negara ini mencaplok seluruh kota pada 1980 dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.

photo
Daftar Pelecehan Israel terhadap Masjid Al-Aqsa - (middle east monitor)
photo
Daftar Pelecehan Israel terhadap Masjid Al-Aqsa - (middle east monitor)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement