REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV— Kepala Staf Angkatan Bersenjata Israel Eyal Zamir mengatakan kepada pemerintah bahwa operasi lebih lanjut di Jalur Gaza akan membahayakan nyawa para warga Israel yang ditahan.
Dikutip dari Aljazeera, Hal ini dilaporkan Wall Street Journal melaporkan pada Senin (7/7/2025), mengutip sebuah sumber yang mengetahui hal tersebut.
Sumber tersebut mengatakan Zamir mengatakan kepada pemerintah bahwa ia lebih menyukai kesepakatan untuk membebaskan para tahanan di Gaza.
Radio Angkatan Darat Israel hari ini mengatakan tentara telah menginformasikan kepada para pemimpin politik bahwa saat ini tidak mungkin untuk mencapai kedua tujuan perang tersebut.
Radio tersebut menambahkan bahwa tentara percaya bahwa warga Israel yang "diculik" di Gaza harus dikembalikan terlebih dahulu.
Pemerintah Benjamin Netanyahu telah menetapkan tujuan perang di Gaza, dengan penghapusan Hamas dan kembalinya para tahanan di Gaza sebagai prioritas utama.
BACA JUGA: Pengakuan 5 Tentara Israel Ini Ungkap Kengerian Perang yang Mereka Alami di Gaza
Hal ini terjadi ketika tentara Israel baru-baru ini menghadapi peningkatan operasi perlawanan Palestina di Gaza yang telah mengakibatkan banyak kematian dan cedera.
Hal ini juga terjadi di tengah laporan media Israel mengenai perselisihan yang semakin meningkat antara kepala staf dan perdana menteri mengenai apakah akan melanjutkan opsi militer di Gaza meskipun ada risiko dan kerugian, atau mengejar kesepakatan dengan Hamas yang mencakup pertukaran tahanan dan gencatan senjata?
View this post on Instagram