Jumat 04 Jul 2025 08:03 WIB

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata, Netanyahu Sesumbar Tumpas Perlawanan Seakar-akarnya

Israel terus lakukan serangan intensif di Jalur Gaza.

Anggota Brigade Izzedine al-Qassam, sayap militer Hamas, mengambil bagian dalam parade merayakan gencatan senjata di Deir al-Balah, Jalur Gaza, Ahad , 19 Januari 2025.
Foto: AP Photo/Abdel Kareem Hana
Anggota Brigade Izzedine al-Qassam, sayap militer Hamas, mengambil bagian dalam parade merayakan gencatan senjata di Deir al-Balah, Jalur Gaza, Ahad , 19 Januari 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA — Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) telah mengumumkan bahwa mereka sedang mempelajari proposal baru yang diterima dari para mediator untuk gencatan senjata di Jalur Gaza.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pihaknya akan membebaskan semua warganya yang ditawan Hamas dan akan membasmi Hamas.

Baca Juga

Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa para mediator melakukan upaya intensif untuk menjembatani kesenjangan antara kedua belah pihak, mencapai kesepakatan kerangka kerja, dan memulai putaran negosiasi yang serius.

Gerakan ini menambahkan bahwa mereka berurusan dengan tanggung jawab yang tinggi dan sedang melakukan konsultasi nasional untuk membahas proposal para mediator untuk mencapai kesepakatan yang menjamin berakhirnya agresi, mencapai penarikan diri, dan memberikan bantuan mendesak di Jalur Gaza.

Di Washington, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan gencatan senjata harus dicapai di Gaza dan kemudian mulai mempelajari langkah-langkah selanjutnya.

"Jelas bahwa Gaza adalah tempat yang tidak dapat dihuni yang perlu dibangun kembali dengan bantuan mitra-mitra Arab," kata Departemen Luar Negeri Amerika Serikat dalam sebuah pernyataan.

Pada Selasa (2/7/2025), Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan dalam sebuah posting di platform media sosial Truth Social bahwa Israel telah menyetujui persyaratan yang diperlukan untuk mencapai gencatan senjata selama 60 hari di Gaza.

BACA JUGA: Media-Media Iran Ramai Beritakan Perang dengan Israel Segera Kembali Berkobar

Ini mengindikasikan bahwa mediator Qatar dan Mesir akan mengajukan proposal akhir. "Saya berharap Hamas akan menerima kesepakatan ini karena ini tidak akan menjadi lebih baik, ini akan menjadi lebih buruk," katanya.

Ancaman Netanyahu

Perdana Menteri Israel bersumpah untuk membebaskan semua tahanan di Jalur Gaza dan melenyapkan Hamas, dengan mengatakan bahwa keduanya adalah dua tujuan yang sejalan, tidak ada konflik di antara keduanya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement