Selasa 24 Jun 2025 14:07 WIB

Iran Bela Palestina, Buya Yahya Minta Umat tak Permasalahkan Perbedaan Sunni-Syiah

Iran adalah negara yang mayoritas penduduknya menganut paham Syiah.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Buya Yahya
Foto: Republika TV
Buya Yahya

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah, KH Yahya Zainul Ma'arif (Buya Yahya) mengatakan, membela Palestina adalah kewajiban bersama seluruh manusia yang memiliki hati nurani. Karena itu, dia meminta kepada umat Islam agar tidak mempermasalahkan adanya perbedaan Syiah dan sunni atau Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja). 

Hal ini disampaikan Buya Yahya saat menanggapi pertanyaan seputar dukungan terhadap Iran yang kini tengah berjuang membela Palestina. Sementara, Iran adalah negara yang mayoritas penduduknya menganut paham Syiah, yang mana hal ini berbeda dengan paham Aswaja yang dianut mayoritas muslim di Indonesia.

Baca Juga

"Dalam situasi seperti ini, bagaimana seharusnya sikap kita sebagai Muslim Ahlus Sunnah Apakah kita boleh mendukung langkah Iran karena membela Palestina?" tanya seorang jamaah.

Menjawab hal itu, Buya Yahya menegaskan bahwa isu kemanusiaan tidak boleh dihalangi oleh perbedaan akidah Syiah dan Aswaja.

“Perbedaan urusan keyakinan ini berbeda. Hari ini bukan waktunya kita bicara itu,” ujar Buya Yahya dikutip dari video yang diunggah kanal Al-Bahjah TV, Selasa (24/6/2025). 

Buya Yahya mengatakan, Israel saat ini adalah musuh bersama, bukan hanya umat Islam, tapi seluruh umat manusia. Kejahatan yang dilakukan Israel terhadap Palestina, menurut dia, sudah melampaui batas-batas agama dan masuk dalam kategori pelanggaran berat terhadap kemanusiaan.

“Siapapun yang ingin membela Palestina hari ini, maka tentu harus kita dukung bersama. Sekarang dukungan keluar bukan dari orang yang mengaku Islam saja. Di luar Islam pun banyak dukungan untuk Palestina,” ujar dia.

Dia pun mengingatkan umat Islam untuk tidak terjebak dalam fanatisme golongan ketika menghadapi kezaliman yang nyata. Baginya, setiap individu yang menentang kedzaliman Israel atas rakyat Palestina, layak disebut sebagai pejuang kemanusiaan.

“Orang Israel itu harus dihentikan. Sudah cukup sampai di sini, Apakah nanti muncul orang dari Iran? Atau nanti muncul dari Inggris? Atau mungkin dari Cina? Selagi untuk menghancurkan kezaliman kepada kemanusiaan, mereka adalah pejuang dunia,” kata Buya Yahya.

Dia juga mengecam keras sikap sebagian pihak yang meremehkan atau bahkan menjadikan penderitaan rakyat Palestina sebagai bahan candaan. Dia menilai, orang-orang yang bersikap demikian adalah mereka yang telah kehilangan rasa kemanusiaan.

“Yang aneh hari ini adalah ada orang justru merendahkan orang yang ingin membela Palestina. Bahkan jadi bahan guyonan.” jelas dia.

Buya Yahya menekankan bahwa perjuangan membela Palestina bukan hanya tanggung jawab umat Islam, tetapi juga tugas setiap manusia yang memiliki hati nurani. Namun bagi seorang Muslim, pembelaan terhadap Palestina seharusnya memiliki dimensi yang lebih tinggi, yakni karena iman kepada Allah SWT.

“Jadi keimanan kita justru untuk menuntut kita untuk membela Palestina semampu kita, sedahsyat, sekuat-kuatnya, sebanyak-banyaknya, sebesar-besarnya,” ujar Buya Yahya.

Dia pun mengajak seluruh umat Islam dan masyarakat dunia untuk bersatu menghentikan kezaliman terhadap rakyat Palestina. Menurut dia, membela Palestina adalah kewajiban moral, nurani, dan iman yang tidak boleh ditunda-tunda.

"Jadi siapapun yang hari ini punya jasa untuk kemanusiaan di Palestina, maka tidak boleh kita tidak mendukungnya," kata dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement