Selasa 24 Jun 2025 12:03 WIB

Singgung Perbedaan Sunni dan Syiah, Felix Siauw: Ini Sikap Saya atas Konflik Iran-Israel

Ini sikap pendakwah Felix Siauw terkait konflik Iran dan Israel.

Rep: Fuji Eka Permana, Hasanul Rizqa/ Red: Hasanul Rizqa
Pendakwah Felix Siauw.
Foto: Republika/Agung Suprianto
Pendakwah Felix Siauw.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendakwah Felix Siauw turut mengomentari eskalasi konflik yang terjadi antara Israel dan Iran. Seperti diketahui, pada 13 Juni 2025 dini hari, Israel memulai serangan udara terhadap wilayah Republik Islam itu.

Kepada Republika, Felix Siauw menyatakan bahwa dirinya sudah membuat video terkait sikapnya atas Perang Israel-Iran. Tayangan yang dimaksud ialah sebuah video berdurasi 10 menit 43 detik, yang berisi ceramahnya dalam sebuah kajian tertanggal 20 Juni 2025.

Baca Juga

"Sikap saya sudah ada di video," kata Felix Siauw kepada Republika, Senin (23/6/2025).

Dalam penjelasannya, Felix mengaitkan antara Perang Israel-Iran dan konteks sejarah masa lalu, yakni ketika Nabi Muhammad SAW masih hidup. Pada masa Rasulullah SAW, bangsa Romawi pernah berperang melawan bangsa Persia pada tahun 614-615 M.

Dalam pertempuran itu, bangsa Persia yang direpresentasikan oleh Dinasti Sasaniyah dapat mengalahkan Romawi. Alhasil, wilayah Baitul Makdis (Yerusalem) atau Provinsi Palaestina Prima pun jatuh ke tangan kerajaan beragama Majusi itu.

Mendengar kabar kemenangan Persia, orang-orang musyrikin di Makkah pun bergembira. Sebaliknya, kaum Muslimin bersedih hati.

Sebab, Felix menjelaskan, ada "kesamaan" antara bangsa Romawi dan umat Rasulullah SAW, yakni mempercayai kitab yang turun dari langit, malaikat, dan agama dari Tuhan Yang Satu. Dengan perkataan lain, Romawi disepadankan dengan golongan Ahli Kitab, yang memang lebih dekat daripada golongan musyrikin, terhadap umat Islam.

Kesamaan itu, lanjut Felix, menjadi alasan bagi kaum kafir Quraisy membela bangsa Persia. "Di titik ini, orang-orang kafir Quraisy menyamakan (diri) mereka dengan Persia dan umat Muslim disamakan dengan Romawi," ujar pendakwah tersebut dalam tayangan video.

Becermin dari kemenangan Persia, orang-orang musyrikin Quraisy pun yakin bahwa suatu saat mereka dapat menyingkirkan kaum Muslimin.

Ketika itulah, turun wahyu kepada Nabi SAW. Itu adalah firman Allah dalam Alquran surah ar-Rum.

غُلِبَتِ الرُّوۡمُۙ‏ 

فِىۡۤ اَدۡنَى الۡاَرۡضِ وَهُمۡ مِّنۡۢ بَعۡدِ غَلَبِهِمۡ سَيَغۡلِبُوۡنَۙ

فِىۡ بِضۡعِ سِنِيۡنَ ؕ لِلّٰهِ الۡاَمۡرُ مِنۡ قَبۡلُ وَمِنۡۢ بَعۡدُ ؕ وَيَوۡمَٮِٕذٍ يَّفۡرَحُ الۡمُؤۡمِنُوۡنَ

بِنَصۡرِ اللّٰهِ‌ؕ يَنۡصُرُ مَنۡ يَّشَآءُ ؕ وَهُوَ الۡعَزِيۡزُ الرَّحِيۡمُۙ

وَعۡدَ اللّٰهِ‌ؕ لَا يُخۡلِفُ اللّٰهُ وَعۡدَهٗ وَلٰـكِنَّ اَكۡثَرَ النَّاسِ لَا يَعۡلَمُوۡنَ

"Bangsa Romawi telah dikalahkan, di negeri yang terdekat dan mereka setelah kekalahannya itu akan menang, dalam beberapa tahun (lagi). Bagi Allah-lah urusan sebelum dan setelah (mereka menang). Dan pada hari (kemenangan bangsa Romawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman, karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang Dia kehendaki. Dia Mahaperkasa, Maha Penyayang. (Itulah) janji Allah. Allah tidak akan menyalahi janji-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui" (QS ar-Rum: 2-6).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement