REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Free Palestine Network (FPN) kembali menggugah kesadaran publik nasional dan internasional atas tragedi kemanusiaan yang terus berlangsung di Palestina.
Melalui aksi serentak pada Jumat (20/6/2025) di berbagai kota di Indonesia, FPN menyerukan penghentian genosida di Gaza dan mendesak negara-negara pendukung Israel, terutama Amerika Serikat, untuk menghentikan suplai senjata ke Tel Aviv.
"Stop genocide, stop arming israel!," tulis FPN dikutip Republika.co.id dalam pernyataan sikapnya, Sabtu (21/6/2025).
FPN menegaskan, arogansi dan kekejaman Israel kian brutal karena minimnya respons tegas dari komunitas internasional.
“Menurut kantor media Kementerian Kesehatan di Gaza, per 19 Juni 2025, sudah 55,701 orang yang gugur dan 130.101 orang yang terluka semenjak 7 Oktober 2023. Mayoritas korban adalah wanita dan anak-anak,” kata FPN.
Namun angka tersebut diyakini belum mencerminkan skala sesungguhnya dari tragedi yang terjadi. Merujuk pada jurnal ilmiah The Lancet, jumlah korban tewas bisa mencapai tiga kali lipat lebih tinggi dari yang tercatat secara resmi.
“Dalam konflik baru-baru ini, jumlah kematian tidak langsung berkisar antara tiga hingga 15 kali lipat jumlah kematian langsung,” demikian kutipan dari jurnal tersebut.
FPN juga menyoroti eskalasi kekerasan yang dilakukan Israel bukan hanya di Gaza, namun juga di Tepi Barat, Lebanon, Suriah, Yaman, dan bahkan Iran. Meski telah memicu konflik berskala regional, Israel tetap melanjutkan pembantaian di Palestina.
“Setiap hari puluhan hingga ratusan martir berguguran di Palestina. Termasuk mereka yang dibunuh saat mengantri untuk mendapatkan makanan,” ungkap FPN.
Dalam konteks global, FPN menuding Amerika Serikat sebagai aktor utama di balik keberlanjutan genosida ini. Sekitar 80 persen senjata yang digunakan Israel disebut berasal dari Amerika Serikat.
“Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pun lumpuh karena setiap resolusi gencatan senjata selalu diveto Amerika Serikat,” kata FPN.
Sebagai bentuk perlawanan sipil, FPN pun menggelar aksi di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta pada Jumat (20/6/2025).
Aksi serupa juga berlangsung di sejumlah kota lainnya seperti Medan, Palembang, Pekanbaru, Bandung, Kendari, Majene, dan Makassar.
BACA JUGA: Misteri Kerugian Israel Akibat Serangan Iran, Begini Pembacaan Para Pakar tentang Fakta Sebenarnya
“Aksi massa untuk menekan Amerika Serikat dan sekutunya akan terus dilakukan bergelombang sampai Genosida dihentikan dan Palestina merdeka,” tulis FPN.
Tak hanya kepada rakyat, FPN juga mengimbau pemerintah Indonesia untuk mengambil peran lebih aktif di tingkat global.
"Kepada pemerintah Indonesia kami imbau untuk mengambil inisiatif kepemimpinan menggalang Front Internasional Anti Imperialisme sebagaimana yang telah dipelopori oleh oleh para pendiri bangsa. Konferensi Asia Afrika 1955 adalah bukti sejarah kepeloporan Indonesia," jelas FPN.
