Jumat 20 Jun 2025 20:59 WIB

Solusi Perguruan Tinggi Islam Tekan Pengangguran, Kemenag: Magang Bantu Pemuda Berpenghasilan

Perguruan Tinggi Islam berupaya ciptakan pemuda berpenghasilan.

Dirjen Pendis Kemenag Suyitno.
Foto: Dok Istimewa
Dirjen Pendis Kemenag Suyitno.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) Amien Suyitno menyatakan Program PRIMA Magang Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) merupakan respons konkret untuk mengatasi tingginya angka pengangguran lulusan perguruan tinggi.

Program tersebut, menurut dia, juga sebagai respons terhadap kebutuhan zaman karena masih minimnya program di lingkungan Kemenag yang secara langsung memperkuat keterampilan non-teknis (soft skill) dan keterampilan mikro generasi muda.

Baca Juga

"Inilah bidang yang sedang tumbuh pesat, memiliki daya saing tinggi, dan mampu menghasilkan pendapatan signifikan. Ekosistem magang dan pelatihan seperti PRIMA akan membantu generasi muda menciptakan pendapatan sampingan, sehingga tidak lagi bergantung pada satu sumber penghasilan," katanya di Jakarta, Jumat.

Amien juga menekankan pentingnya membangun ekosistem pelatihan kerja yang progresif, adaptif, dan berorientasi pada kebutuhan riil industri masa kini.

"Kita ingin anak-anak muda kita menjadi agen perubahan. Bukan hanya pencari kerja, tetapi juga pencipta nilai dan solusi. Dunia kerja masa depan menuntut fleksibilitas, integritas, dan keberanian untuk berinovasi," ujar dia.

Ke depan, lanjut dia, Kemenag akan terus mendorong digitalisasi layanan kerja dan transparansi rekrutmen untuk menciptakan iklim kerja yang adil dan kompetitif. Ia juga menekankan perlunya kerja sama dua arah antara dunia pendidikan dan dunia industri untuk saling menguatkan dan membentuk timbal balik yang sehat.

"Kita harus membuka jendela, terus mengamati, belajar, dan memberi pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan zaman, dengan begitu, mereka (lulusan perguruan tinggi) akan lebih siap menghadapi dunia kerja yang semakin kompetitif, sekaligus terlindungi secara hukum dan ekonomi," ucapnya.

Hingga pertengahan tahun ini, lebih dari 70 perusahaan telah menyatakan kesiapannya untuk bergabung dalam ekosistem PRIMA, membuka akses luas bagi mahasiswa dan pencari kerja untuk berkembang secara profesional.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement