REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Seiring dengan situasi kemanusiaan di Jalur Gaza yang kian mengkhawatirkan, akses terhadap makanan, khususnya sumber protein seperti daging dinilai menjadi semakin langka.
Konflik berkepanjangan, blokade ketat, serta hancurnya infrastruktur membuat masyarakat Gaza hampir tidak memiliki peluang untuk menyembelih hewan kurban secara mandiri. Bahkan untuk mendapatkan daging segar pun menjadi hal yang sangat sulit.
BSI Maslahat untuk pertama kalinya di tahun 2025 menyalurkan hewan kurban ke Palestina. Distribusi dilakukan dalam bentuk daging kaleng, solusi inovatif dan aman yang memungkinkan makanan bernutrisi sampai ke tangan mereka yang membutuhkan, bahkan di tengah situasi krisis.
Sebanyak 24 ekor sapi disembelih di Ethiopia, Afrika Timur. Berdasarkan keterangan tertulis, proses penyembelihan dilakukan secara profesional dan higienis melalui lima tahapan, yakni pemeriksaan kesehatan dan kelayakan hewan, penyembelihan, pengulitan, pendinginan hingga pemisahan tulang dan daging
Setelah itu, daging dikalengkan di Uni Emirat Arab sebelum dikirimkan ke Jalur Gaza, Palestina. Daging kaleng dipilih karena lebih awet (hingga dua tahun), bernutrisi tinggi, mudah distribusi, serta aman dikonsumsi dalam situasi darurat. Metode ini juga menjadi bentuk ikhtiar untuk memastikan amanah kurban benar-benar sampai ke tangan penerima manfaat, tanpa terhalang hambatan logistik maupun keamanan.