Kamis 12 Jun 2025 10:09 WIB

Di Tengah Ancaman Israel, Iran Uji Coba Rudal Berhulu Ledak Dua Ton

AS menyiapkan langkah evakuasi parsial staf kedutaannya di Irak.

Rudal canggih terbaru Iran, Qasim Bashir yang digadang-gadang mampu menembus pertahanan udara Israel.
Foto: Dok Kemenhan Iran
Rudal canggih terbaru Iran, Qasim Bashir yang digadang-gadang mampu menembus pertahanan udara Israel.

REPUBLIKA.CO.ID,TEHERAN – Menteri Pertahanan Iran mengatakan, negara itu telah berhasil menguji rudal yang dilengkapi dengan hulu ledak dua ton. Uji coba tersebut dinilai menandai pencapaian baru dalam kemampuan militernya.

Brigadir Jenderal Aziz Nasirzadeh, Menteri Pertahanan Iran, mengumumkan pada Rabu (12/6/2025), negara tersebut berhasil melakukan uji coba rudal pada pekan lalu. Menurut Nasirzadeh, upaya tersebut menjadi  langkah maju dalam kemampuan pertahanan Iran, dilansir dari laman Mehr News. 

Baca Juga

Berbicara kepada wartawan setelah rapat kabinet, Nasirzadeh mengatakan, "Kami telah membuat kemajuan yang sangat baik dalam urusan pertahanan. Pasukan operasional kami dilengkapi sepenuhnya."

"Pencapaian terbaru kami terjadi minggu lalu ketika kami berhasil menguji rudal yang membawa hulu ledak dua ton, dengan hasil yang sangat baik."

Uji coba tersebut merupakan bagian dari upaya Iran yang lebih luas untuk meningkatkan kesiapan militer dan kekuatan pertahanannya di tengah ketegangan regional yang sedang berlangsung.

photo
Inspeksi militer Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Mohammad Hossein Bagheri dan Komandan Pasukan Dirgantara IRGC Brigjen Amir Ali Hajizadeh menginspeksi rudal-rudal dengan mobil komano. - (X)

Uji coba itu juga terjadi di tengah terjadinya eskalasi politik antara Israel dan Iran. Pemerintah Amerika Serikat (AS) bahkan menyiapkan evakuasi parsial staf kedutaannya di Irak. Langkah itu dilakukan di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap keamanan regional Timur Tengah (Timteng).

Bukan hanya di Irak. Gedung Putih juga telah mengizinkan "keberangkatan sukarela" bagi anggota keluarga personel AS dari sejumlah lokasi di Timteng, termasuk Bahrain, Kuwait, dan Uni Emirat Arab (UEA).

Komando Pusat AS (CENTCOM) dalam pernyataannya pada Rabu (11/6/2025) menyatakan, Menteri Pertahanan Pete Hegseth telah mengizinkan keberangkatan keluarga militer di wilayah tersebut. CENTCOM pun memantau situasi meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, terutama seusai Israel menyatakan siap menyerang Iran.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement