REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Anggota Parlemen Eropa asal Prancis Rima Hassan dan aktivis Brasil Thiago Avila telah memulai aksi mogok makan setelah ditempatkan di sel isolasi oleh otoritas penjajah Israel, menurut para pejabat dan pembela hak asasi manusia. Keduanya ditahan saat berada di atas kapal bantuan kemanusiaan Madleen, yang dicegat Israel awal pekan ini ketika berusaha mendekati Jalur Gaza yang terkepung.
Wakil Presiden Parlemen Prancis, Clemence Guette, mengonfirmasi pada Rabu (12/6/2025), Hassan telah diisolasi dalam "kondisi tidak sehat". Dia telah melancarkan aksi mogok makan sebagai bentuk protes. Dalam pernyataan kedua di X, Guette melaporkan bahwa Hassan menjadi sasaran ancaman oleh pejabat Israel.
"Orang-orang yang bekerja di bawah [Perdana Menteri Israel Benjamin] Netanyahu mengatakan kepadanya: 'Jika kamu tidak menandatangani [surat deportasi], kami akan membenturkan kepalamu ke dinding. Kami akan melakukannya dengan cara kami,'" kutip Guette.
Guette telah menyerukan aksi protes untuk mendukung Hassan pada pukul 7 malam waktu Prancis, menuntut pembebasannya segera dan dilakukannya intervensi internasional.
Kementerian Luar Negeri Israel sebelumnya mengumumkan bahwa aktivis pro-Palestina yang ditahan di atas kapal Madleen telah dipindahkan ke Bandara Ben Gurion di Tel Aviv untuk dideportasi. Kementerian tersebut menyatakan, mereka yang menolak menandatangani dokumen deportasi akan diproses melalui pengadilan Israel “sesuai dengan hukum Israel.”
Lihat postingan ini di Instagram