
Oleh : Teguh Firmansyah dari Makkah Arab Saudi
REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Puncak haji Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Muzdalifah) telah usai. Jamaah haji Indonesia secara bertahap pulang ke Tanah Air.
Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan, secara umum banyak sekali negara lain yang memuji jamaah haji Indonesia. Bahkan beberapa negara seperti India, Pakistan Filiphina mau datang ke Indonesia untuk belajar bagaimana mengorganisir pelaksanaan haji.
"Kok bisa seperti ini, jamaah haji paling besar Indonesia tapi paling rapi dan paling teratur adalah indonesia,"ujar Menag saat memberikan keterangan pers di Kantor Urusan Haji Makkah, Rabu (11/6/2025).
"Jadi pengakuan oleh luar negeri terhadap jamaah haji kita termasuk Mesir dan juga kemarin Menag-nya Yordan mengapresiasi bahwa ketertiban jamaah haji kita itu kesabarannya juga itu diacungkan jempol," kata Menag menambahkan.
Bahkan, lanjut Menag, Pemerintah Saudi ikut memuji jamaah Indonesia. Oleh karena itu, Menag mengucapkan terima kasih kepada Kerajaan Saudi yang telah memberikan perhatian khusus buat Indonesia.
Nasaruddin pun meluruskan kabar bahwa Arab Saudi meminta maaf terkait dengan kejadian di Armuzna (Arafah Muzdalifah, dan Mina). Menurut Nasaruddin, ia tidak pernah menyatakan Saudi minta maaf.
"Saya menyatakan kali ini bahwa itu tidak benar bahwa saya yang menyatakan itu, bahwa kalau ada kelemahan-kelemahan yang ada di dalam pelaksanaan haji itu kami minta maaf tapi bukan Pemerintah Saudi Arabia minta maaf," ujar Nasaruddin.
Soal kemacetan yang terjadi di Muzdalifah, menurut Nasaruddin, bukan hanya Indonesia yang mengalami, tapi semua negara terkena imbas kemacetan.
"Nah mengenai adanya jalan kaki dari Muzdalifah ke Mina itu disebabkan karena nanti takut kepanasan jadi kemah-kemah orang-orang di sebelah Nigeria itu jalan kaki ikut-ikutan," kata Menag.