Jumat 06 Jun 2025 13:03 WIB

Lazisnu: Distribusi Hewan Kurban Gunakan Besek, Wujud Ramah Lingkungan

Lazisnu berkomitmen untuk buat program ramah lingkungan berkaitan dengan kurban.

Pedagang besek bambu melayani pembeli di lapaknya di kawasan Jatinegara, Jakarta, Selasa (3/6/2025). Menjelang Hari Raya Idul Adha, pedagang besek bambu mengalami kenaikan penjualan hingga 40 kali lipatnya dibanding hari biasa. Sebelumnya penjualan besek dalam sehari menjual sebanyak 200 biji, kini mampu menjual hingga 7.000 biji dalam sehari. Penggunaan besek bambu tersebut digunakan untuk kemasan daging kurban yang ramah lingkungan menggantikan penggunaan plastik sekali pakai. Harga besek bambu tersebut dibanderol mulai dari Rp3.500 hingga Rp5.000 per biji tergantung ukuran.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pedagang besek bambu melayani pembeli di lapaknya di kawasan Jatinegara, Jakarta, Selasa (3/6/2025). Menjelang Hari Raya Idul Adha, pedagang besek bambu mengalami kenaikan penjualan hingga 40 kali lipatnya dibanding hari biasa. Sebelumnya penjualan besek dalam sehari menjual sebanyak 200 biji, kini mampu menjual hingga 7.000 biji dalam sehari. Penggunaan besek bambu tersebut digunakan untuk kemasan daging kurban yang ramah lingkungan menggantikan penggunaan plastik sekali pakai. Harga besek bambu tersebut dibanderol mulai dari Rp3.500 hingga Rp5.000 per biji tergantung ukuran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah dari Nahdlatul Ulama (Lazisnu) Qohari Kholil menyebut distribusi daging hewan kurban menggunakan besek dan daun pisang sebagai salah satu wujud perayaan Idul Adha yang lebih ramah lingkungan.

"Saat ini kita punya program, daging sapi atau kambing yang telah disembelih itu kita sebarkan pakai besek, jadi tidak pakai kresek atau plastik, itu termasuk upaya kita, karena kalau kita sendiri tidak mencontohkan hal itu, maka siapa lagi?" kata Qohari saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Baca Juga

Ia menegaskan, merawat zakat umat juga termasuk merawat lingkungan, dengan menjaga kebersihan daging, tempat penyembelihan, hingga wadah untuk distribusinya agar lebih sehat juga bagi masyarakat.

Qohari juga menjelaskan, penerimaan dan penggalangan kurban di Lazisnu diselenggarakan melalui platform digital, kemitraan dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), maupun secara langsung. Lazisnu juga memiliki program Nutura atau NU Natura For Humanity.

"Kalau data dari program Nutura per hari ini, di wilayah Jabodetabek, untuk kambing baik yang standar maupun premium ada 160 ekor dari penggalangan, sapinya 19 ekor. Itu dari penggalangan melalui platform digital," ujar dia.

Sedangkan dari kemitraan BPKH, jumlah kurban yang telah terkumpul hari ini di Jabodetabek yakni 74 ekor sapi dan 39 ekor kambing. Khusus dari BPKH tersebut, kurban akan disalurkan di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).

"Lazisnu mengucapkan terima kasih kepada para shohibul qurban yang telah menyalurkan kurbannya baik melalui platform digital maupun secara langsung," ucapnya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno juga mengimbau warga berkurban secara bijak dengan menjaga ketertiban dan kebersihan lingkungan agar limbah dari kegiatan kurban tidak mencemari sekitar.

“Mari kita jadikan momen Idul Adha sebagai kesempatan untuk berkurban secara bijak, tidak hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan," kata dia di Jakarta, Kamis (5/6).

Rano mengatakan, masyarakat perlu menerapkan prinsip "eco qurban", seperti menggunakan wadah ramah lingkungan dan mengelola limbah dengan benar, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi bumi dan generasi mendatang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement