Kamis 05 Jun 2025 07:04 WIB

Transformasi Haji: Era Baru Pengelolaan Jamaah dengan Teknologi Canggih

Arab Saudi sedang memasuki era baru penyelenggaraan haji.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Jamaah calon haji dari berbagai negara melakukan Tawaf di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Jumat (30/5/2025). Pemerintah Arab Saudi menetapkan Idul Adha jatuh pada hari Jumat (6/6), sedangkan Hari Arafah (Wukuf di Arafah) sebagai rangkaian puncak musim haji pada 5 Juni 2025 yang akan diikuti 1,83 juta muslim dari berbagai penjuru dunia termasuk dari Indonesia yang tahun ini memiliki kuota sebanyak 221.000 jamaah.
Foto: ANTARA FOTO/Andika Wahyu
Jamaah calon haji dari berbagai negara melakukan Tawaf di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Jumat (30/5/2025). Pemerintah Arab Saudi menetapkan Idul Adha jatuh pada hari Jumat (6/6), sedangkan Hari Arafah (Wukuf di Arafah) sebagai rangkaian puncak musim haji pada 5 Juni 2025 yang akan diikuti 1,83 juta muslim dari berbagai penjuru dunia termasuk dari Indonesia yang tahun ini memiliki kuota sebanyak 221.000 jamaah.

REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH -- Setiap musim haji, jutaan umat Islam dari berbagai negara berkumpul di Makkah dalam satu pertemuan spiritual yang melambangkan persatuan umat. Namun, di balik kekhusyukan ibadah, tersimpan tantangan besar dalam mengatur pergerakan jutaan jamaah di ruang dan waktu yang sangat terbatas.

Pemerintah Arab Saudi kembali menunjukkan kemampuannya dalam mengelola arus besar manusia melalui penerapan teknologi tinggi dan koordinasi lintas lembaga. Musim haji tahun ini menjadi bukti bagaimana pendekatan terpadu berbasis data digunakan untuk menjamin keselamatan dan kelancaran ibadah.

Baca Juga

Otoritas Saudi mengandalkan pemantauan waktu nyata melalui kamera pengintai, pengawasan udara, serta aplikasi pelacakan lokasi jamaah. Strategi ini memungkinkan mereka mengantisipasi kemacetan, merespons keadaan darurat, hingga mengarahkan jamaah secara tepat pada setiap tahap prosesi ibadah.

“Koordinasi pergerakan lebih dari dua juta jamaah dalam lingkungan padat seperti ini merupakan pencapaian global luar biasa dalam standar apa pun,” ujar pakar manajemen massa, Akram Jan, dikutip dari Arab News, Rabu (5/6/2025).

Menurut dia, keberhasilan tersebut hanya dapat dicapai melalui koordinasi antar-lembaga yang ketat, pelatihan lapangan intensif, dan sistem yang adaptif terhadap perubahan situasi. 

“Arab Saudi telah menjadi pemimpin global dalam pengelolaan massa, dan ini bisa jadi model bagi negara lain,” ujar dia.

Tak hanya dari sisi teknis pergerakan, transformasi besar juga terjadi dalam penyelenggaraan layanan haji secara keseluruhan. Pengusaha perhotelan di Makkah, Mohammed Hakim, mengatakan bahwa haji kini telah memasuki babak baru yang tidak lagi bersifat musiman.

“Kini sudah jelas bahwa pengalaman para peziarah tidak hanya terbatas pada pelaksanaan ritual saja; namun telah berkembang menjadi perjalanan komprehensif dan terencana yang memenuhi standar pelayanan tertinggi,” kata dia.

Dia menyebut era ini sebagai era Haji Cerdas. Mulai dari pengelolaan kuota jamaah lewat aplikasi, distribusi makanan berbasis platform digital, hingga pengawasan kualitas tenda dan akomodasi melalui sensor dan analisis data real-time.

“Seluruh pengalaman jamaah diukur sejak kedatangan hingga kepulangan dengan tingkat transparansi digital yang belum pernah terjadi sebelumnya,” jelas Hakim.

Menurut dia, Arab Saudi sedang memasuki era baru penyelenggaraan haji dan umroh yang berjalan sepanjang tahun. Era ini didorong oleh visi pembangunan berkelanjutan dan integrasi kelembagaan menuju ekonomi yang berakar pada nilai-nilai kemajuan dan pembaruan.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement