Ahad 01 Jun 2025 14:17 WIB

Semua Layanan RS di Gaza Utara Ditutup, MER-C Minta Pertanggungjawaban Israel

Krisis kemanusiaan tidak layak dijadikan bahan transaksi.

Rep: Fuji EP/ Red: A.Syalaby Ichsan
Wisma dr Jose Jurnalis (bangunan krem kiri) di Kompleks RS Indonesia, Beit Lahiya, Gaza Utara tampak terdampak pengemboman. Bangunan disekitar sudah hancur.
Foto: MERC
Wisma dr Jose Jurnalis (bangunan krem kiri) di Kompleks RS Indonesia, Beit Lahiya, Gaza Utara tampak terdampak pengemboman. Bangunan disekitar sudah hancur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Meski telah mendapatkan berbagai kecaman dan peringatan, Pasukan Penjajah Israel terus melakukan kejahatan kemanusiaan di Jalur Gaza, Palestina. Pada Jumat, 30 Mei 2025, seluruh layanan Rumah Sakit (RS) di Gaza Utara telah ditutup akibat ancaman Israel.

Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), Dokter Hadiki Habib mengatakan, selama agresi, penjajah Israel juga melakukan pengrusakan Rumah Sakit Indonesia dan wisma dr. Joserizal Jurnalis. Perusakan ini dinilai melukai bangsa dan rakyat Indonesia yang sudah bersusah payah membangun dan mengoperasikan RS Indonesia untuk menolong warga Palestina.

Baca Juga

MER-C mengambil sikap sesuai dengan konstitusi bangsa Indonesia, bahwa tidak mengakui penjajahan dalam bentuk apapun. Dengan demikian, penjajahan dan kejahatan kemanusiaan oleh Israel harus dipertanggungjawabkan di tingkat internasional.

"Saat ini, kita terus berusaha mendukung sistem kesehatan Gaza dengan operasional klinik bersama Kementerian Kesehatan Palestina di Al Mawasi, Gaza Selatan. Namun, penderitaan masyarakat sangat besar akibat kelaparan dan opsi bantuan terbatas karena blokade pangan," kata Dokter Hadiki melalui pesan tertulis yang diterima Republika, Sabtu (31/5).

Dia menegaskan, krisis kemanusiaan tidak layak dijadikan bahan transaksi, hentikan peperangan dan buka blokade pangan di Gaza, Palestina. Tuntutan ini akan terus dan tetap disuarakan.

Sebelumnya, MER-C menyampaikan bahwa serangan udara dan penghancuran massif mengguncang wilayah Tal Al Zataar, Gaza Utara. Bangunan di bagian belakang ruangan jenazah dan Wisma Joserizal Jurnalis, di area RS Indonesia, dilaporkan telah rata dengan tanah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement