REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Persaudaraan Muslimah (Salimah) mengirimkan beberapa perwakilannya untuk menghadiri Konferensi Aktivis Palestina Asia Pasifik untuk Al Quds dan Palestina yang diselenggarakan oleh Koalisi Perempuan Indonesia Peduli Al Aqsha (KPIPA) di Hotel Savoy Homann, Bandung, Ahad (25/5/2025).
Salimah termasuk dalam 10 organisasi perempuan Indonesia yang menjadi pendiri KPIPA, yang bertujuan mendukung kemerdekaan Palestina dan menyuarakan pandangan perempuan Indonesia dalam misi perdamaian dunia serta kemerdekaan Al Quds dan Palestina.
Dengan visinya meningkatkan kualitas hidup perempuan, anak, dan keluarga, Salimah melihat partisipasinya dalam KPIPA sebagai perwujudan kepedulian terhadap perempuan dan anak Palestina.
Ketua Umum Salimah Reny Anggraini berharap ada banyak kesepakatan yang akan dihasilkan dari acara ini.
“Besar harapan kami dalam konferensi ini banyak yang bisa dihasilkan, seperti kesepakatan dari berbagai aktivis Palestina yang bukan hanya dari Indonesia saja tapi juga dari negara lain yang sama-sama memiliki kepedulian terhadap Palestina,” ujar Reny dalam siaran pers, Senin (26/5/2025).
“Karena persoalan Palestina bukan lagi persoalan satu kelompok etnis atau agama saja, tapi juga sudah menjadi persoalan kemanusiaan yang membutuhkan kepedulian dari seluruh umat manusia,” terangnya.
“Untuk itu langkah konkret yang diharapkan, pertama adalah terus menyuarakan kepada dunia hingga lembaga internasional terkait dan PBB mengambil tindakan tegas terhadap kejahatan yang terjadi di Palestina,” harap Reny.
“Kedua, terus berkomitmen untuk membantu saudara kita di sana dalam membantu apa pun semampu kita. Mulai dari boikot, berdonasi, maupun aksi solidaritas lainnya. Ini adalah kewajiban kemanusiaan kita!” tegasnya.
Acara dimulai sejak pagi dengan agenda historical walk mulai dari Hotel Savoy Homann, Gedung Merdeka, Museum Asia Afrika, mural dan Monumen Asia Afrika hingga Palestine walk.
Historical walk sendiri adalah kawasan pejalan kaki sepanjang Jalan Asia Afrika yang didesain untuk mengingat kembali semangat KAA.
Acara dilanjutkan dengan talkshow dari para jurnalis Gaza, Indonesia, serta tokoh peduli Palestina, dan diakhiri dengan lelang amal pada malam harinya.