Rabu 23 Jul 2025 10:59 WIB

Polda Banten: Kami Jelaskan Bahaya Intoleransi, Radikalisme, dan Terorisme ke Siswa Madrasah

Polda Banten edukasi siswa Madrasah di Serang guna tangkal radikalisme.

Ilustrasi pawai merah putih untuk menangkal radikalisme.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Ilustrasi pawai merah putih untuk menangkal radikalisme.

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Polda Banten menggencarkan sosialisasi pencegahan radikalisme, intoleransi, dan terorisme kepada pelajar di wilayah hukum Provinsi Banten dan yang terbaru di MAN 1 dan MAN 2 Kota Serang, Senin dengan melibatkan ratusan siswa dari kelas X hingga XII.

"Kegiatan ini merupakan bagian dari deradikalisasi. Kami memberikan pemahaman kepada siswa-siswi dan para santri mengenai bahaya intoleransi, radikalisme, dan terorisme, serta menumbuhkan rasa nasionalisme terhadap negara Indonesia,” kata Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Banten AKBP Meryadi di Kota Serang, Senin.

Baca Juga

Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya preventif Kepolisian dalam membentengi generasi muda dari pengaruh paham menyimpang yang berpotensi merusak tatanan sosial dan persatuan bangsa.

Meryadi menekankan pentingnya moderasi dalam beragama, berbangsa, dan bernegara sebagai fondasi kebhinekaan di Indonesia. Ia menyampaikan bahwa anak muda, khususnya pelajar, merupakan kelompok rentan yang mudah dipengaruhi oleh narasi ekstrem karena berada dalam fase pencarian jati diri.

"Tujuan utamanya adalah menciptakan kedamaian di tengah masyarakat Indonesia yang majemuk. Anak-anak sekolah, khususnya remaja, adalah kelompok yang paling mudah dipengaruhi. Maka dari itu, kehadiran kami di sini diharapkan bisa memberikan perlindungan dari paparan radikalisme," ujarnya.

Materi sosialisasi yang disampaikan mencakup ciri-ciri paham radikal, metode penyebarannya, dan cara menangkalnya. Tak hanya di dunia nyata, pengaruh paham ekstrem juga marak tersebar melalui media sosial dan platform digital, yang belakangan menjadi ruang terbuka bagi rekrutmen kelompok radikal.

AKBP Meryadi juga memberikan pesan inspiratif kepada para siswa agar senantiasa menjadi generasi pembelajar yang tangguh dan cinta Tanah Air.

"Jadilah penerus bangsa yang membanggakan. Guru dan kepala sekolah akan selesai menjalankan tugasnya, tapi kalian yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan menuju Indonesia Emas 2045. Kami hanya bisa memberikan bekal dan kepercayaan kepada generasi muda untuk melanjutkan perjuangan,” kata dia.

Sementara itu, Kepala MAN 2 Kota Serang Udin Ali Abas mengapresiasi inisiatif Polda Banten. Ia menyebut sinergi antara aparat penegak hukum dan lembaga pendidikan penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang damai dan jauh dari provokasi.

"Kami berterima kasih atas perhatian dari Polda. Ini bukan hanya sekadar sosialisasi, tetapi juga bentuk tanggung jawab bersama dalam menumbuhkan sikap toleran, menjauhkan dari ekstremisme, dan menjaga sinergitas untuk menciptakan masyarakat yang tertib,” ujar Udin.

Menurutnya, pelajar harus dibekali pengetahuan agar tidak mudah terseret dalam narasi ekstrem. Ia berharap kegiatan semacam ini tidak bersifat insidental, melainkan rutin dilakukan secara periodik di seluruh satuan pendidikan.

"Kalau bisa dilakukan berkala. Supaya anak-anak ini tidak terpapar oleh perilaku atau pemahaman yang menyimpang dari luar, baik yang menyangkut agama maupun perilaku sosial," tambah Udin.

Pendapat senada diungkapkan Kepala MAN 1 Kota Serang, Muamar Hadafi. Ia menilai, kegiatan ini penting untuk memastikan siswa tetap fokus pada pengembangan akademik tanpa terpengaruh oleh ideologi yang merusak.

"Kegiatan ini bermanfaat untuk menghilangkan benih-benih intoleransi dan radikalisme. Jika benih itu masih tumbuh, tentu akan mengganggu proses akademik di madrasah,” kata Muamar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement