Laporan Jurnalis Republika Teguh Firmansyah dari Makkah, Arab Saudi
REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH — Bimbingan ibadah manasik haji jamaah Tanggamus Lampung di Sektor 3 Daker Makkah, Rabu (21/5/2024) berjalan dialogis.
Sejumlah pertanyaan tentang fiqih haji ditanyakan oleh jamaah. Salah satunya terkait pertanyaan, hukumnya menyentuh Kabah saat putaran tawaf umrah wajib belum sampai tujuh putaran, apakah tawafnya sah?
"Pak kan kemarin saya tawaf, lalu baru sampai enam putaran saya mencium Kabah, bagaimana ini pak, apakah tawaf saya sah?" tanya seorang jamaah pria.
KH Abdul Malik Tibe yang menjadi narasumber manasik menjelaskan menyentuh Ka'bah saat tawaf umrah wajib tidak menyebabkan tawaf tidak sah. Hanya saja memang harus tetap hati-hati, jangan sampai ingin menyentuh karena ingin memindahkan wanginya Ka'bah ke pakaian.
“Sementara saat ihram dilarang memakai wangi-wangian,” kata Malik yang bertugas sebagai petugas haji bidang layanan Bimbingan Ibadah (Bimbad).
Masih dalam kesempatan sama, Tibe juga menjelaskan tentang jamaah yang lupa putaran tawaf. Menurut Tibe, jika jamaah lupa putaran tawaf maka ambil yang paling sedikit. Selain itu, yang perlu diingat bahwa putaran tawaf dimulai di sisi depan Hajar Aswad. Agar jamaah tidak lupa putaran tawaf, maka bisa dengan menandai menggunakan karet gelang.