Rabu 14 May 2025 15:34 WIB

Keajaiban Usai Mimpi Bertemu Rasulullah

Mereka berasal dari kalangan sahabat, tabiin maupun tokoh terkemuka.

Nabi Muhammad SAW
Foto: Republika.co.id
Nabi Muhammad SAW

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bermimpi bertemu Nabi Muhammad SAW merupakan nikmat yang tak terhingga. Para generasi salaf, dari sahabat dan tabiin, serta ulama, merupakan golongan yang kerap mendapatkan nikmat itu.

Sahabat Anas bin Malik, misalnya, mengaku hampir tiap malam mimpi bertemu Nabi Muhammad SAW. Imam Jaluluddin as-Suyuthi, pengarang kitab tafsir al-Jalalain, bahkan mengaku melihat Rasulullah SAW tidak hanya dalam mimpi, tetapi juga dalam kondisi sadar. Pertemuannya dengan al-Musthafa di dunia nyata (di luar tidur) terhitung lebih dari 70 kali.

Baca Juga

Rentang waktu yang mencapai 14 abad lamanya dengan Rasulullah SAW, bagi sebagian besar umatnya, adalah hijab terwujudnya pertemuan dengan sang junjungan. Bertemu Nabi SAW di dalam mimpi merupakan jaminan kepastian. Maknanya, sosok dalam mimpi tersebut adalah riil, yakni Nabi Muhammad SAW yang sebenarnya. Setan tak akan mampu menyerupai al-Musthafa.

Karya tokoh kontomporer Sayid Wail Muhammad Abu Abiyyah al-Hasani (Habib al-Kull), Alladzina Ra'au Rasulullah wa Kallamuhu, menjadi entri satu-satu nya kitab yang mengumpulkan fakta-fakta sejarah yang menegaskan terjadinya dialog para ulama dan orang saleh dengan Rasulullah SAW dalam mimpi mereka. Mereka berasal dari kalangan sahabat, tabiin, maupun tokoh-tokoh terkemuka yang hidup setelah masa kedua generasi itu.

Tak sedikit dari peristiwa mimpi dalam kitab ini merupakan jawaban atas pertanyaan dan persoalan yang dihadapi langsung oleh para pemimpi. Pada mimpi ke- 57, misalnya, Rasulullah memberikan salah satu manfaat dan keutamaan bershalawat.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Ameera Network (@ameeranetwork)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement