Sabtu 03 May 2025 12:12 WIB

Siapa Menabur, Ia akan Menuai

Alquran mengingatkan, musibah yang dialami manusia adalah akibat perbuatan mereka.

ILUSTRASI Hukum tabur tuai berlaku dalam kehidupan ini
Foto: Republika/Rakhmawaty Lalang
ILUSTRASI Hukum tabur tuai berlaku dalam kehidupan ini

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam kehidupan selalu ada perbuatan dan konsekuensinya. Oleh sebab itu, kejadian hari ini merupakan cerminan perbuatan sebelumnya.

Hal ini seperti firman-Nya dalam surah asy-Syura ayat 30, “Musibah apa pun yang menimpa kamu adalah karena perbuatan tanganmu sendiri dan (Allah) memaafkan banyak (kesalahanmu)."

Baca Juga

Adapun maknanya, pada ayat ini, Allah SWT menyatakan bahwa musibah yang kamu peroleh adalah akibat perbuatanmu sendiri.

Allah SWT berfirman, “Dan musibah apa pun yang menimpa kamu, kapan dan di manapun, adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. Itu semua karena kecerobohan, kesalahan, dan kemaksiatan yang kamu lakukan sendiri, dan walaupun begitu, Allah SWT tetap memaafkan banyak dari kesalahan-kesalahanmu itu."

Ibnu Katsir menjelaskan, "Wahai manusia yang tertimpa musibah, sesungguhnya itu hanyalah karena ulah dari keburukan kalian sendiri yang terdahulu."

Allah SWT menghadirkan musibah untuk menghapuskan kesalahan dan dosa di masa lalu. Inilah bentuk rahmat Allah SWT atas diri seseorang.

Adapun hikmah di balik musibah yang terjadi adalah sebagai berikut.

Pertama, keburukan apapun yang menimpa seseorang, maka Allah SWT janjikan ampunan dan kemuliaan setelahnya.

Musibah sakit, misalnya, itu merupakan teguran agar kita segera kembali kepada-Nya dengan menyadari kesalahan, kemudian berubah menjadi lebih baik dan hijrah menuju kebaikan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Hal yang berbeda jika seseorang itu tidak menyadari kesalahan dan terus melakukan kemaksiatan, maka yang datang bukan rahmat, tapi keadilan-Nya dengan memberi azab yang pedih.

Kedua, muhasabah. Ingatlah bahwa musibah dalam bentuk apa pun, berupa sakit, kesedihan, dan semua problem hidup bersumber dari kesalahan masa lalu. Hal ini merupakan sampah jiwa yang menggunung mengundang berbagai masalah kehidupan.

Agar kehidupanmu menjadi lebih baik, maka introspeksi dirilah dan jalankan kehidupan sekarang dengan akhlak yang baik, niscaya engkau akan menuai kehidupan yang tenang tiada gelisah --akan diperiksa penyidik--, aman tiada ketakutan apa pun karena yakin dan bersandar kepada-Nya.

sumber : Hikmah Republika oleh Aunur Rofiq
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement