REPUBLIKA.CO.ID, SAN'A — Kelompok Bersenjata Houthi mengumumkan pada Ahad (27/4/2025), mereka telah melakukan operasi militer yang menargetkan Pangkalan Udara Nevatim, al-Naqab, di wilayah pendudukan Israel.
Brigadir Jenderal Yahya Saree, pimpinan Houthi yang menamakan diri sebagai jubir Angkatan Bersenjata Yaman (YAF), mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan resmi bahwa operasi tersebut melibatkan penggunaan rudal balistik hipersonik oleh Yaman. Saree menegaskan, pasukannya berhasil mencapai sasaran yang diinginkan. Dia bahkan menggarisbawahi jangkauan dan ketepatan operasi YAF yang semakin meningkat.
Dalam pernyataannya, Saree menambahkan, "Kami akan terus menghadapi agresi AS, dan kami tidak akan berhenti mengembangkan kemampuan militer kami,"ujar dia. Saree menekankan bahwa operasi pertahanan dan dukungan terhadap Gaza terus berlanjut hingga agresi di Gaza berakhir dan blokade dicabut, seperti dikutip dari laman Al-Mayadeen.
Pada Sabtu, YAF juga meluncurkan rudal balistik hipersonik Palestine-2 di pangkalan tersebut. Menurut laporan, sistem pertahanan udara pendudukan gagal mencegat rudal tersebut, yang menyoroti potensi kerentanan di pertahanan Israel.
Pada Ahad dini hari, juru bicara tentara Israel mengakui bahwa sebuah rudal telah diluncurkan dari Yaman. Setelah peluncuran rudal, sirene serangan udara diaktifkan di wilayah Laut Mati dan seluruh wilayah selatan. Sirene tersebut menandakan peningkatan kewaspadaan karena serangan rudal Yaman terhadap pendudukan Israel.
"The Yemeni Armed Forces announce the execution of a military operation targeting the Israeli enemy’s Nevatim Airbase in the Negev region of southern occupied Palestine with a hypersonic ballistic missile. Thanks to God, the operation successfully achieved its objective." pic.twitter.com/HGSA7tiRpy
— Yemen Military (@Yemenimilitary) April 27, 2025