REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Idul Adha bukan sekadar ritual tahunan, tapi momen spiritual penuh makna bagi umat Islam. Kurban menjadi simbol ketulusan, pengorbanan, dan ketaatan seperti yang dicontohkan Nabi Ibrahim AS saat diperintahkan untuk menyembelih putranya, Ismail.
Tanpa ragu, ia patuh pada perintah Allah. Namun, atas izin Allah, yang dikurbankan justru seekor domba, bukan sang anak tercinta. Momen suci ini kembali diangkat oleh Sinergi Foundation melalui program Kurban Plus Penghijauan, sebuah inisiatif yang tidak hanya menghadirkan nilai ibadah, tapi juga dampak lingkungan yang berkelanjutan.
Sinergi Foundation hadir dengan program Green Kurban yang mengusung tema 'Kurban Lebih Baik' tahun 2025 ini. Sesuai temanya, program ini mengajak setiap pihak yang terlibat untuk menyajikan ibadah yang lebih baik dan melahirkan manfaat yang berlapis-lapis. Manfaat berlapis yang dijanjikan Green Kurban mencakup manfaat bagi yang menunaikan, penerima manfaat, hingga lingkungan.
Nilai tambah yang menjadi keunggulan program Green Kurban adalah kontribusinya bagi lingkungan sekitar. Selama 11 tahun pelaksanaannya, Green Kurban konsisten tak menggunakan plastik dalam proses distribusi daging kurban.
Berbagai wadah alami yang kaya akan nilai kearifan lokal menjadi pilihan untuk membagikan potongan daging kepada warga. Contohnya, wadah anyaman bambu bernama Sarangan yang digunakan dalam pelaksanaan Green Kurban di Lampung Timur.
Tak berhenti sampai di sana, berpartisipasi dalam program Green Kurban berarti juga berkontribusi dalam upaya penghijauan Bumi. Sebab, dari setiap hewan yang disembelih saat kurban, turut ditanam pohon di lokasi-lokasi yang telah ditentukan. Salah satu lokasi penanaman pohon Green Kurban terdapat di Pantai Bomo, Banyuwangi, Jawa Timur. Di sana, ditanam pohon cemara untuk menjaga wilayah pesisir dari abrasi sekaligus sebagai daya tarik wisatawan.
Sementara untuk penyalurannya, Sinergi Foundation memastikan untuk selalu menjangkau kantung kemiskinan di daerah pelosok. Langkah ini didasari pengamatan akan realita, bahwa banyak daging kurban yang menumpuk di daerah perkotaan karena kurban memang lebih banyak dilaksanakan di kota. Hal ini menyebabkan distribusi daging tidak merata.
Penyaluran Green Kurban
Sinergi Foundation menetapkan standar tertentu dalam mencari dan menentukan titik penyaluran Green Kurban. Daerah pelosok khususnya di Jawa Barat yang jarang atau bahkan bertahun-tahun lamanya tak menerima penyaluran daging kurban menjadi prioritas utama.
Kebaikan yang didapat warga di titik penyaluran Green Kurban pun tak sebatas sepotong daging. Mereka juga mendapatkan pengetahuan terkait prosesi kurban sesuai syariat, sebab pemotongan kurban dilakukan di daerah penyaluran.
Tim Sinergi Foundation yang turun langsung ke daerah tersebut pun akan membekali warga dengan edukasi terkait minimalisir penggunaan plastik. Ini semua dilakukan untuk menyasar tujuan tumbuh lebih baik dari kalangan penerima manfaat.
Melalui program Green Kurban, Sinergi Foundation menunjukkan bahwa ada jalan untuk memaksimalkan kebaikan di hari kurban. Tidak hanya kepada Sang Pencipta, juga kepada sesama dan lingkungan.