REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), Mochamad Irfan Yusuf, menegaskan pentingnya transformasi dan sinergi dalam meningkatkan kualitas layanan ibadah haji. Hal ini disampaikan dalam sambutannya pada pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Konsolidasi Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 2025 di Asrama Haji Bekasi, Rabu (23/4/2025).
Dalam pidatonya, pria yang akrab dipanggil Gus Irfan ini menggarisbawahi bagaimana Pemerintah Arab Saudi terus melakukan perubahan besar melalui Saudi Vision 2030, yang menjadikan haji dan umroh sebagai bagian dari modernisasi pelayanan publik dunia Islam.
Transformasi itu mencakup peningkatan infrastruktur, digitalisasi sistem, dan efisiensi manajemen jamaah secara internasional."Perubahan ini tentu menjadi tantangan nyata bagi kita, namun sekaligus peluang emas. Sebab inilah momentum terbaik bagi Indonesia untuk menyempurnakan sistem penyelenggaran haji kita agar lebih efisien, lebih adaptif, dan makin siap menghadirkan layanan haji yang setara dengan standar global," ujar Gus Irfan.
Dia juga mengingatkan bahwa jamaah haji Indonesia berasal dari latar belakang yang sangat beragam, baik dari segi usia, budaya, literasi, maupun kondisi kesehatan. Situasi ini menuntut peningkatan profesionalisme dalam seluruh rantai proses pelayanan haji.
"Saudara-saudara sekalian adalah garda terdepan ujung tombak pelayanan yang paling dekat dengan jamaah. Dari proses manasik, pembinaan, pemberangkatan, hingga pemulangan," ucap dia.
Gus Irfan menuturkan, kualitas pelayanan pra, saat, dan pasca haji harus dijaga dan tingkatkan. Menurut dia, pelayanan bukan semata sebagai kewajiban administratif, tetapi sebagai bentuk pengabdian luhur kepada para tamu-tamu Allah.