Jumat 11 Apr 2025 09:30 WIB

Mufti Besar Pakistan Desak Negara Muslim Jihad Lawan Israel

Mufti Besar Pakistan sebut jihad adalah tugas wajib bagi semua negara Muslim.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Warga Palestina menghadiri protes mendesak dihentikannya perang di Beit Lahiya, Jalur Gaza utara, Rabu, 26 Maret 2025.
Foto: AP Photo/Jehad Alshrafi
Warga Palestina menghadiri protes mendesak dihentikannya perang di Beit Lahiya, Jalur Gaza utara, Rabu, 26 Maret 2025.

REPUBLIKA.CO.ID,ISLAMABAD -- Mufti Taqi Usmani, Mufti Besar Pakistan telah menyerukan pemboikotan total terhadap Israel dan para pendukungnya, menyatakan bahwa jihad adalah tugas wajib bagi semua negara atau pemerintah Muslim dalam menghadapi agresi Israel yang terus berlanjut terhadap Palestina.

Berbicara pada Konferensi Nasional Palestina di Islamabad, Mufti Usmani menyatakan ketidakpuasannya terhadap tanggapan global atas tindakan Israel, menuduh Israel dan Amerika Serikat (AS) mengabaikan hukum internasional.

Baca Juga

Mufti Usmani mengkritik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), menyebutnya sebagai “mainan” di tangan Israel dan AS. Ia juga mengutuk dukungan Amerika Serikat yang tak tergoyahkan untuk Israel. Meskipun ada kesepakatan gencatan senjata, ia mencatat bahwa pemboman di Gaza terus berlanjut.

Mufti Usmani mengutuk pernyataan Menteri Luar Negeri AS, yang menyatakan bahwa tidak peduli berapa banyak Muslim yang dibunuh Israel, AS tidak akan meninggalkan dukungannya untuk Israel.

“Umat Islam telah gagal memberikan dukungan yang cukup kepada mereka yang berjuang untuk melindungi kiblat pertama,” kata Mufti Usmani, menggarisbawahi pentingnya jihad, dikutip dari laman Samaa TV, Jumat (11/4/2025)

Ia menekankan bahwa para penguasa Muslim, meskipun telah memberikan kontribusi finansial, belum mengambil tindakan yang berarti. 

“Apa gunanya tentara-tentara di negara-negara Muslim jika mereka tidak berjihad?” tanyanya.

Ulama tersebut menambahkan bahwa dukungan praktis, manusia, dan keuangan untuk Palestina adalah wajib bagi semua Muslim. Ia juga menegaskan bahwa Pakistan tidak memiliki hubungan dengan Israel dan tidak akan pernah mengakui negara tersebut. 

Mufti Usmani merujuk pada sikap pendiri Pakistan, Quaid-e-Azam Muhammad Ali Jinnah, yang menggambarkan Israel sebagai “anak haram” dan memposisikan Pakistan dengan tegas menentang hubungan apapun dengan negara tersebut.

Fazl berbicara di Konferensi Nasional Palestina

Dalam nada yang sama, Maulana Fazlur Rehman, pemimpin Jamiat Ulema-e-Islam (JUI-F), menyampaikan pidato yang mendesak dunia Muslim untuk bersatu dalam solidaritas dengan Palestina. Dia menekankan pentingnya mengirimkan pesan yang kuat kepada dunia bahwa umat Islam berdiri bersama saudara-saudara mereka di Palestina, terlepas dari negara asal mereka.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement