REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Biasanya Presiden Amerika akan memenuhi segala permintaan Israel. Namun kali ini, Donald Trump, tidak melakukan itu. Bahkan di hadapan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, Trump habis-habisan memuji lawan Israel, yaitu Presiden Turki Erdogan yang sering mengkritik pedas Israel sebagai penjajah dan pelaku genosida di Palestina.
"Bibi (panggilan Netanyahu), jika Anda punya masalah dengan Turki, saya rasa Anda akan mampu menyelesaikannya. Anda tahu, saya punya hubungan yang sangat, sangat baik dengan Turki dan pemimpin mereka, dan saya rasa kita akan mampu menyelesaikannya. Jadi saya harap itu tidak akan menjadi masalah. Saya rasa itu tidak akan menjadi masalah," imbuh Donald Trump saat kali kedua bertemu Netanyahu di Washington.
Trump mengatakan bahwa ia memiliki "hubungan yang hebat" dengan Erdogan, yang ia gambarkan sebagai "orang yang tangguh, dan ia sangat cerdas, dan ia melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan oleh siapa pun," mengacu pada pernyataan sebelumnya di mana ia mengatakan bahwa ia yakin "Turki" yang mengatur kejatuhan mantan penguasa lama Suriah Bashar al-Assad pada bulan Desember lalu.
Presiden dari partai Republik itu menasihati Netanyahu bahwa dia "harus bersikap masuk akal" atas perselisihan apa pun yang dia alami dengan Turki. "Masalah apa pun yang Anda hadapi dengan Turki, saya rasa saya bisa menyelesaikannya. Maksud saya, selama Anda bersikap masuk akal, Anda harus bersikap masuk akal. Kami harus bersikap masuk akal," kata Trump kepada wartawan di Ruang Oval saat ia menjamu Netanyahu.
Pernyataan Menhan Israel senggol Turki
Sebelumnya diberitakan, tentara Israel menerobos dan mengoyak pertahanan Suriah. Bukan hanya Golan dan Qunaitra yang dekat dengan negara Zionis itu, IDF bahkan sampai menyerang Hama dan daerah-daerah Suriah yang sudah jauh dari perbatasan.