REPUBLIKA.CO.ID, Salah satu Imam Muslim meriwayatkan dalam kitab Sahih-nya bab al-Libaas, Asma' binti Abu Bakr pernah menunjukkan pada Abdulah (bekas budaknya) jubah Rasulullah yang terbuat dari kain Persia dengan kain leher dari kain brukat, dan lengannya juga dibordir dengan kain brukat.
Ia berkata ini adalah jubah Rasulullah yang disimpan 'Aisyah hingga wafatnya, lalu ia yang menyimpannya. Nabi dulu biasa memakainya, dan kami mencucinya untuk orang yang sakit hingga mereka dapat sembuh karenanya.
Benda-benda peninggalan Rasulullah ini berada di tangan para sahabat atau ada pula yang disimpan para keluarga Rasul (ahlul bait). Mantel suci (holy mantle) atau burda diberikan Nabi Muhammad kepada Ka'b ibn Zuhayr. Anaknya Ka'ab menjual mantel tersebut kepada Muawiyah I, pendiri Dinasti Umayyah.
Setelah jatuhnya Bani Umayyah, mantel berada di Baghdad di bawah Dinasti Abbasiyah dan dibawa ke Kairo di bawah Dinasti Mamluk. Akhirnya, mantel berada pada Selim I dan diletakkan di Museum Topkapi, Istanbul, Turki, pada 1595.