REPUBLIKA.CO.ID, GAZA — Dokter gawat darurat di Rumah Sakit Indonesia, Mahmoud Rafiq Abu Amsha wafat. Ia terkena serangan udara Israel yang menargetkan warga sipil di Jalan al-Jalaa di bagian barat Kota Gaza, Senin (7/4/2025).
Berdasarkan keterangan tertulis Kemenkes Palestina di Gaza kepada Republika, meskipun sebelumnya dikepung oleh pasukan pendudukan di dalam Rumah Sakit Indonesia dan Rumah Sakit Kamal Adwan, Rafiq tidak pernah meninggalkan pekerjaannya dan terus merawat pasiennya dengan dedikasi yang tak tergoyahkan.
"Pembunuhan seorang dokter ini bukan sekadar hilangnya satu orang, itu adalah hancurnya harapan dan hilangnya kesempatan hidup ratusan pasien," kata Kemenkes Palestina dalam keterangannya.
Syahidnya dokter muda ini juga banyak diungkapkan di media sosial X. Netizen pun banyak yang bersedih atas wafatnya dokter Rafiq.
"Dr. Mahmoud Rafiq Abu Amsha dibunuh oleh serangan udara Israel di dekat Sekolah Salah al-Din, sebelah barat Kota Gaza," dikutip dari akun X @TheCradleMedia, Selasa (8/4/2025).
Rafiq merupakan seorang dokter umum yang bertahan pada saat-saat paling mengerikan dalam perang. Ia dengan rela memilih untuk tetap berada di Gaza utara selama pengepungan dan kekejaman yang sedang berlangsung.
Sementara itu, pemilik akun X @RamAbdu mengungkapkan bahwa Rafiq adalah seorang dokter umum yang menolak meninggalkan Gaza Utara untuk membantu warga Palestina yang menjadi korban serangan Israel.
"Seorang dokter umum yang mengalami pengepungan dan perang dengan sangat mengerikan, ia menolak meninggalkan Gaza utara selama periode pengepungan dan genosida," tulis akun @RamAbdu.