Selasa 01 Apr 2025 12:59 WIB

Israel Habisi Nyawa 15 Pekerja Medis tanpa Ampun, Apa yang Bisa Dilakukan PBB?

Israel telah membunuh lebih dari seribu petugas kesehatan sejak genosida di Gaza.

Rep: Fuji EP/ Red: A.Syalaby Ichsan
Petugas kesehatan di Gaza (Ilustrasi)
Foto: EPA-EFE/HAITHAM IMAD
Petugas kesehatan di Gaza (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA — Sebanyak 15 pekerja layanan darurat dan bantuan medis dari Bulan Sabit Merah, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Pertahanan Sipil Palestina telah ditemukan dari sebuah kuburan massal di dalam pasir di selatan Jalur Gaza, kata para pejabat PBB, Senin (31/3/2025).

Kepala bantuan PBB, Tom Fletcher mengatakan dalam sebuah posting di X bahwa mayat-mayat tersebut dikuburkan di dekat kendaraan yang rusak dan bertanda. Tom mengatakan, “Mereka dibunuh oleh pasukan Israel ketika mencoba menyelamatkan nyawa. Kami menuntut jawaban dan keadilan.”

Baca Juga

Times of Israel melaporkan pada Selasa (1/4/2025), tentara Israel (IDF) mengakui pada Jumat lalu bahwa mereka telah menembaki ambulans dan mobil pemadam kebakaran, dengan mengatakan bahwa IDF telah mengidentifikasi mereka sebagai kendaraan yang mencurigakan.

Dalam tanggapan berikutnya pada Senin (31/3/2025), juru bicara media internasional IDF, Letnan Kolonel Nadav Shoshani, mengklarifikasi bahwa militer Israel tidak secara acak menyerang ambulans pada tanggal 23 Maret 2025.

“Pada Ahad lalu, beberapa kendaraan yang tidak terkoordinasi diidentifikasi bergerak dengan mencurigakan ke arah pasukan IDF tanpa lampu depan atau sinyal darurat. Pasukan IDF kemudian melepaskan tembakan ke arah kendaraan-kendaraan yang dicurigai tersebut," kata Letnan Kolonel Nadav membuat alasan untuk menutupi kejahatan IDF yang melanggar hukum internasional.

Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini menulis di X, "Mayat-mayat (petugas medis) tersebut telah dibuang di kuburan yang dangkal, sebuah pelanggaran besar terhadap martabat manusia.”

Lazzarini mengatakan bahwa kematian tersebut menjadikan jumlah total pekerja bantuan medis yang dibunuh Israel sejak dimulainya genosida di Gaza menjadi 408 orang.

Dalam sebuah pernyataan pada Ahad lalu, Komite Palang Merah Internasional mengatakan bahwa pihaknya terkejut atas kematian 15 petugas bantuan medis.“Jenazah mereka telah diidentifikasi dan telah ditemukan untuk dimakamkan secara terhormat. Para staf dan sukarelawan ini mempertaruhkan nyawa mereka sendiri untuk memberikan bantuan kepada orang lain,” kata pernyataan itu.

Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) mengatakan bahwa satu orang pekerja dari kelompok Bulan Sabit Merah yang beranggotakan sembilan orang masih belum ditemukan. IFRC tidak segera mengomentari rincian lokasi di mana mayat-mayat itu ditemukan. Kelompok tersebut hilang pada tanggal 23 Maret 2015 untuk merawat korban luka-luka di Rafah, setelah Israel melanjutkan serangan habis-habisan terhadap warga Gaza dan Hamas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement