REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah menunaikan ibadah puasa sebulan penuh dan merayakan Hari Raya Idul Fitri pada 1 Syawal, umat Islam juga dianjurkan untuk melaksanakan ibadah puasa Syawal. Dalam Islam, puasa ini hukumnya sunnah dan bentuk penyempurnaan dari bulan Ramadhan.
Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضانَ ثُمَّ أَتَبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كانَ كصِيَامِ الدَّهْرِ
Artinya: "Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka baginya (ganjaran) puasa selama setahun penuh." (HR Muslim).
Lalu kapan umat Islam bisa melaksanakan puasa Syawal tahun Ini?
Waktu pelaksanaannya dianjurkan berturut-turut selama enam hari mulai tanggal 2 Syawal sampai tanggal 7 Syawal. Sebagai dijelaskan dalam kitab Minhaj al Thalibin wa 'Umdah al-Muftin, Imam An Nawawi berpendapat bahwa disunnahkan melaksanakan puasa sebanyak enam hari di bulan Syawal, dan melakukannya secara berturut-turut itu lebih baik.
Tahun ini, 2 Syawal 1446 H bertepatan dengan Selasa (1/4/2025). Sehingga, umat Islam bisa mengerjakan amalan sunah ini pada 1-6 April 2025.
Kendati demikian, tidak semua ulama sependapat bahwa puasa Syawal harus dilakukan berturut-turut. Seperti dijelaskan dalam kitab Maraqi Al Falah bi Imdaad Al Fatah: Syarah Nur Al idah Wa Najat Al Arwah, Imam Abu Hanifah justru berpendapat bahwa puasa sebanyak enam hari di bulan Syawal lebih baik dilaksanakan secara terpisah-pisah, karena khawatir masyarakat awam akan mengira itu adalah bagian dari puasa yang dipaksakan.
Lantas bagaimana bacaan niat puasa Syawal? Ini dia!
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Altin: Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i sunnatis Syawwali lillahi ta'ala
Artinya: “Aku niat puasa sunah Syawal di esok hari karena Allah SWT.”
Perbedaan waktu niat puasa wajib dengan niat puasa sunnah Syawal adalah niat melaksanakan puasa Syawal boleh diniatkan mulai dari habis Maghrib sampai sebelum Dzuhur tiba.