REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Dalam sebuah pemandangan luar biasa yang belum pernah terjadi selama satu setengah dekade, Masjidil Haram di Makkah menyaksikan pemindahan crane yang tersisa setelah hampir menyelesaikan perluasan terbesar dalam sejarahnya.
Saudi Gazette pada Rabu (26/3/2025) melaporkan, sejak dimulainya pengerjaan ekspansi Arab Saudi Ketiga pada Juni 2010, derek ini tetap menjadi bagian dari cakrawala Masjidil Haram. Saat ini, pemindahan crane-crane tersebut menandai selesainya fase-fase penting dari proyek ini, yang bertujuan untuk mengakomodasi peningkatan jumlah jamaah dan pengunjung dari seluruh dunia.
Derek-derek ini melakukan pekerjaan yang ditugaskan pada proyek perluasan, yang telah selesai lebih dari 95 persen. Oleh karena itu, keberadaan crane tidak lagi penting untuk menyelesaikan bagian proyek yang tersisa.
Tahun 2015, di tengah-tengah pekerjaan perluasan Masjidil Haram, sebuah kecelakaan jatuhnya crane terjadi. Kecelakaan tersebut merenggut nyawa 111 jamaah dan melukai beberapa orang lainnya. Sebuah crane besar jatuh di halaman timur Masjidil Haram pada 11 September 2015, yang menyebabkan kerusakan material pada struktur Masjidil Haram.
Dengan pemindahan derek terakhir, Masjidil Haram memasuki fase baru sehingga memanfaatkan potensi penuh dari perluasan besar ini. Saat Masjidil Haram bersiap untuk menerima jutaan pengunjung selama musim haji dan umrah, perluasan ini dinilai tetap menjadi bukti upaya luar biasa yang dilakukan oleh Arab Saudi untuk memastikan tempat suci umat Islam ini siap untuk menyambut para tamunya dengan cara yang terbaik.
Hal ini sesuai dengan kesucian dan statusnya di hati umat Islam di seluruh dunia, menurut sebuah laporan di Asharq Al-Awsat.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook