REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menjelang 10 hari terakhir Ramadhan, banyak umat Islam menjalani itikaf di masjid. Itikaf merupakan kegiatan berdiam diri di masjid di masjid sambil melakukan ibadah dengan niat mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Agar bisa khusyuk dan tubuh tetap sehat, dr Kasim Rasjidi selaku Health Coach sekaligus penggagas Sehat Selaras, memberikan beberapa saran medis yang penting untuk diperhatikan selama itikaf. Berikut ini penjelasan dokter Kasim:
1. Jaga kebersihan diri
Dokter Kasim menekankan pentingnya menjaga kebersihan diri selama itikaf untuk mencegah berbagai infeksi. Pastikan selalu mencuci tangan dengan sabun, membawa tisu basah, dan menjaga kebersihan area pribadi.
Ia juga menyarankan jamaah membawa perlengkapan mandi sendiri, seperti sikat gigi dan handuk mikrofiber yang mudah kering. “Pastikan sedia toilet cover karena pemakaian orang banyak terkadang ada masalah. Juga sabun cair botol kecil, tisu, agar tetap higienis,” kata dokter Kasim saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (20/3/2025).
2. Pola makan sehat sebelum itikaf
Meskipun mau beritikaf, namun tak perlu makan secara berlebihan. Menurut dia, tetaplah makan sesuai dengan porsi dan panduan gizi tanpa harus menambah asupan secara berlebihan. Jika dibutuhkan, bisa membawa kurma atau camilan sehat lainnya dalam porsi yang tidak terlalu banyak.
“Itikaf itu niatannya untuk beribadah, jadi makan secukupnya saja, jangan sampai makan banyak dan berlebihan sampai akhirnya begah dan ngantuk,” kata dokter Kasim.
3. Pastikan asupan cairan cukup
Ketika beritikaf pada malam hari, dokter Kasim mengingatkan untuk membawa air mineral dalam botol. Menurut dia, hal ini penting untuk mengganti kebutuhan cairan tubuh setelah berpuasa, dan untuk bersiap menghadapi puasa di esok hari.
Ia juga menyarankan untuk menghindari minuman berkafein seperti kopi atau the dalam jumlah berlebihan karena dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil, dan menyebabkan kehilangan cairan lebih cepat.
4. Persiapan obat pribadi
Bagi individu yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti hipertensi dan lainnya, dokter Kasim menyarankan untuk membawa obat-obatan pribadi ke masjid. “Untuk penggunaan obat yang biasa dikonsumsi dan sudah dimodifikasi untuk selama Ramadhan, teruskan saja,” kata dia.