REPUBLIKA.CO.ID, GAZA-Channel 12 Israel mengutip sumber-sumber yang mengatakan bahwa tingkat politik di Israel, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, mungkin akan memutuskan pada malam ini, Sabtu (15/3/2024), untuk meluncurkan operasi militer terbatas di Jalur Gaza untuk memberikan tekanan pada Hamas.
Berita ini, dikutip dari Aljazeera, bertepatan dengan serangan Israel di Beit Lahia di Jalur Gaza utara sore ini, yang menyebabkan gugurnya 9 orang Palestina, termasuk para wartawan.
Tentara Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menargetkan dua teroris yang mengoperasikan pesawat tak berawak di Beit Lahia "yang menjadi ancaman bagi pasukan," dan menambahkan bahwa elemen lain mengumpulkan peralatan untuk mengoperasikan pesawat tak berawak tersebut dan memasuki kendaraan lain, yang juga dibom oleh tentara.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan bahwa 19 orang menjadi martir akibat tembakan penjajah selama 48 jam terakhir, sehingga jumlah total korban agresi Israel ke Gaza menjadi 48.543 orang syahid dan 111.981 orang terluka sejak Oktober 2023.
BACA JUGA: Berkat Kecerdasan Ilmuwan Iran, Program Nuklir tak Dapat Diserang atau Dibom Sekalipun
Serangan Israel yang berulang-ulang
Meskipun ada kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel yang telah berlaku sejak 19 Januari, Angkatan Udara Israel (IAF) masih sering melakukan serangan di Jalur Gaza, membunuh dan melukai warga Palestina.
"Serangan-serangan Israel telah menjadi kejadian sehari-hari, kadang-kadang beberapa kali sehari," kata Radio Angkatan Darat Israel pada hari Sabtu.