REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umat Islam dianjurkan tidak hanya menahan diri dari lapar dan haus selama Ramadhan, namun juga dari ucapan dan perbuatan yang tidak bermanfaat. Salah satunya menulis komentar negatif atau menghujat orang lain di media sosial.
Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Amirsyah Tambunan, mengatakan perbuatan menghujat, memfitnah, dan menyebarkan kebencian, baik secara langsung maupun melalui media sosial merupakan perbuatan yang bertentangan dengan ajaran Islam. Karenanya harus dihindari, apalagi selama Ramadhan.
“Selama Ramadhan dan bahkan pasca-Ramadhan harus menghindari perbuatan yang sia-sia seperti menghujat, memfitnah baik secara lisan maupun tulisan di media sosial. Kata Rasulullah, sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain,” ujar Amirsyah saat dihubungi Republika.co.id pada Ahad (9/3/2025).
Ia juga menyarankan agar umat Islam tidak hanya menghabiskan waktu dengan hanya bermain medsos selama puasa. Karena Ramadhan adalah bulan penuh berkah sehingga sebaiknya dimanfaatkan untuk meningkatkan ketakwaan.
Sebagai pengganti kebiasaan bermain media sosial, Amirsyah merekomendasikan beberapa hal yang dapat meningkatkan kualitas ibadah selama Ramadhan. Pertama, memperkuat niat dan pastikan segala ibadah dilakukan hanya karena Allah SWT, bukan demi pujian atau motivasi duniawi.
Kedua, memperbanyak ibadah khusus selama Ramadhan seperti sholat sunah dan membaca Alquran. Menurut Amirsyah, ibadah tersebut dapat semakin mendekatkan diri kepada Allah.
“Selama Ramadhan juga perbanyak dan tingkatkan pemahaman ilmu agama. Ilmu akan dapat memberikan cahaya dalam rangka menyelesaikan berbagai problem kehidupan di dunia menuju kehidupan akhirat,” kata Amirsyah.
Amirsyah juga menyarankan agar umat Islam tetap menjaga kesehatan fisik dengan mengonsumsi makanan halal dan baik. Hal ini sesuai dengan Firman Allah SWT dalam Surah al-Baqarah ayat 168, yang artinya: “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu”.
Terakhir, Amirsyah mengajak umat Islam untuk bertobat dengan sungguh-sungguh. Ia mengatakan Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk membersihkan diri dari dosa dan kembali kepada Allah SWT dengan hati yang bersih.
“Kondisi bangsa kita saat ini menghendaki semua umat beragama perlu melakukan taubat secara total tanpa kecuali, guna menghadirkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa yang baik dan penuh ampunan,” kata Amirsyah.
