Senin 13 May 2019 11:42 WIB

Pesantren Cendikia Amanah Santuni Ratusan Yatim dan Dhuafa

Pesantren Cendikia Amanah menyampaikan amant donasi berbagai pihak.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Nashih Nashrullah
Pesantren Cendikia Amanah santui 250 yatim dan dhuafa, Ahad (12/5)
Foto: Dok Istimewa
Pesantren Cendikia Amanah santui 250 yatim dan dhuafa, Ahad (12/5)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Pondok Pesantren Cendikia Amanah menyampaikan santunan kepada anak yatim dan dhuafa. Ada 250 lebih yatim dan dhuafa yang menerima santunan dari donatur yang dititipkan kepada Ponpes Cendikia Amanah, Ahad (12/5) di Jl Raya Kalimulya 86B, Cilodong, Depok, Jawa Barat.  

Pengasuh Ponpes Cendikia Amanah, KH M Cholil Nafis, mengatakan santunan yang diberikan kepada yatim dan dhuafa bukan berasal dari pesantren sendiri, tetapi amanat dari para donatur lembaga, korporasi, dan perorangan. Sumbangan langsung dikirim ke rekening Yayasan Investa Cendikia Amanah.  

Baca Juga

"Ini bukan uangnya pesantren kami tidak mengajukan permohonan santunan tapi hanya menginformasikan di profile picture WhatsApp saya sekaligus mengundang masyarakat untuk buka puasa bersama," kata KH Cholil Nafis dalam sambutannya, Ahad kemarin.  

Cholil menyampaikan, setelah beredar informasi akan ada santunan sekaligus buka bersama di Ponpes Cendikia Amanah, banyak respons positif. Seperti di antaranya Penggadaian Syariah, Yayasan Waqaf Bangun Nurani Bangsa ESQ, Sadat Fuondation, BMT Al-Azhar, Johari Zein Foundation, PT Permata Gemilang sejahtera, Restoran Sederhana Satrio, dan perorangan yang memberikan sumbangan. 

Cholil menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang bersedia menjadi donatur. Dia berharap Allah SWT melembutkan hati para donatur yang menyumbangkan hartanya kepada orang yang memerlukan seperti fakir miskin, dhuafa, yatim piatu, dan janda tua.   

Karena kata Cholil, seperti disampaikan Nabi Muhammad SAW, jika ingin lembut hatinya dan tidak keras, terhindar dari ketidakkhusyukan shalat, dan dijauhkan dari ketidakpekaan sosial, penawarnya ada dua yaitu pertama memberi makan orang miskin dan  kedua mengusap kepala (menyantuni) anak yatim.  

"Jadi kita memberikan santunan kepada orang miskin itu obat pertama supaya hati kita ini lembut. Kedua usap kepala anak yatim artinya disantuni disayangi," katanya.  

Untuk itu kata dia, jika ingin dekat dengan Nabi Muhammad SAW kelak di akhirat, harus sayang terhadap anak-anak yatim. Cholil mengutip sabda Rasulullah yang menggambarkan kedekatan Rasul dengan penyantun anak-anak yatim laksana dua jari tangan yaitu jari telunjuk dan jari tengah. "Jadi betapa dekatnya Nabi itu kepada anak yatim," katanya.

Oleh karena itu, Cholil mengajak umat Islam pada Ramadhan ini berlomba-lomba meningkatkan kualitas iman dan takwa dengan memperbanyak ibadah sunat dan giat melaksanakan ibadah wajib. 

"Semua yang sunat (meski hadisnya lemah) tapi ini pantas untuk menjadi motivasi bahwa  semua ibadah yang sunat dihitung fardhu dan yang fardhu dilipatgandakan tujuh puluh kali lipat. Dan untuk amal-amalan utama ini bisa kita amalkan kalau menurut Mazhab Syafi'i," katanya.

 

Ali Yusuf

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement