Rabu 05 Mar 2025 22:21 WIB

Tasawuf Falsafi: Definisi dan Sejarahnya

Seperti jalan-sufi umumnya, tasawuf falsafi pun terinspirasi dari perikehidupan Nabi

ILUSTRASI Sufi.
Foto: dok wiki
ILUSTRASI Sufi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu aliran sufisme Islam adalah tasawuf falsafi. Di dunia Barat, ini dikenal dengan sebutan philosophical sufism.

Tasawuf falsafi acap kali dipandang sebagai hasil perpaduan antara olah-spiritual Islam dan konsep-konsep filsafat Barat, yang diambil dari beragam sumber. Jenis tasawuf ini berdampak besar bagi khazanah intelektual Islam.

Baca Juga

Tasawuf falsafi mulai berkembang sejak abad ke-12 sampai abad ke-13. Pada masa itu, beberapa guru sufi mulai menjelaskan hukum dan misteri penciptaan, serta prinsip-prinsip yang mengatur tasawuf dalam batas-batasan filosofis. Dengan begitu, tasawuf falsafi lebih didasarkan pada penjelasan hakikat penciptaan dalam konteks filsafat dan sejarah.

Dr Nahid Angha dalam buku Practical Sufism and Philosophical Sufism menjelaskan, inti dari tasawuf falsafi adalah meraih cinta Allah setinggi mungkin dan menjadi kekasih-Nya. Dengan begitu, tidak akan ada lagi batasan antara seorang hamba dan Sang Pencipta. Inspirasi dari tasawuf falsafi itu sendiri diklaim berasal dari perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Dalam Sirah Nabawiyah disebutkan, Rasulullah SAW juga memiliki gelar habibullah (kekasih Allah SWT). Hal tersebut menunjukkan adanya cinta yang tak terukur antara Nabi SAW dan Allah.

“Salah satu pelajaran yang dapat kita petik dari kehidupan Nabi adalah, cintanya kepada Allah begitu kuat dan kompleks sehingga sulit untuk memisahkan Sang Kekasih tersebut dari Allah yang dicintainya.”

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement