REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadhan menghadirkan tak hanya tantangan fisik, namun juga emosional, utamanya dalam mengendalikan emosi. Kurangnya asupan makanan dan cairan sepanjang hari sering kali memengaruhi suasana hati, membuat seseorang lebih mudah tersulut emosi.
Ahli gizi dan konsultan diet dari Alyve Health, Nausheen Shaikh, mengatakan banyak orang lebih fokus pada aspek fisik dari puasa. Padahal kesejahteraan mental dan emosional juga perlu diperhatikan selama Ramadhan.
Berikut lima strategi yang bisa membantu menjaga kesehatan mental dan emosional selama menjalankan puasa selama Ramadhan menurut Shaikh, seperti dilansir laman Hindustan Times, Ahad (2/3/2025):
1. Buat rutinitas yang teratur
Memiliki jadwal harian yang terstruktur bisa membantu tubuh menyesuaikan diri dengan pola puasa dan memberikan rasa stabil. Pastikan ada waktu yang cukup untuk istirahat, ibadah, aktivitas sehari-hari, serta menyiapkan makanan sahur dan berbuka.
“Manajemen waktu yang baik akan mengurangi stres dan mencegah kelelahan berlebih yang bisa memicu emosi negatif,” kata Shaikh.
2. Selalu terhidrasi dan ternutrisi
Hidrasi dan nutrisi yang tepat berperan penting dalam kesehatan mental. Meskipun berpuasa sepanjang hari, pastikan untuk mengonsumsi cukup air putih serta makanan bernutrisi saat sahur dan berbuka agar tubuh tetap bertenaga dan tidak mudah emosi. Kekurangan cairan dan nutrisi dapat menyebabkan perubahan suasana hati, mudah lelah dan kurang fokus.
3. Sadari dan atasi tantangan emosional
Menurut Shaikh, salah satu cara terbaik untuk mengelola emosi saat puasa adalah menyadari tantangan yang akan dihadapi. Cobalah buat daftar situasi atau hal-hal yang berpotensi memicu emosi negatif selama Ramadan, lalu siapkan strategi untuk mengatasinya. Dengan perencanaan ini, diharapkan bisa membantu menghadapi tantangan emosional dengan lebih tenang.
4. Kelola stres dan kecemasan
Ramadhan dapat menjadi waktu yang penuh berkah, namun juga menuntut ketahanan mental. Agar tetap tenang, coba lakukan aktivitas yang bisa membantu menjaga suasana hati, seperti mendengarkan lantunan ayat suci Alquran, melakukan peregangan tubuh, atau membuat beberapa kartu ucapan Idul Fitri untuk orang-orang terkasih.
5. Fokus pada hal yang bisa dikendalikan
Lebih lanjut Shaikh merekomendasikan untuk membuat daftar pemicu stres yang bisa dikendalikan dan yang tidak bisa dikendalikan. Dengan menerima bahwa semua tidak semua hal ada dalam kendali diri, kita bisa lebih sabar dan tidak mudah terpancing emosi.
View this post on Instagram