Sabtu 01 Mar 2025 14:44 WIB

Akademisi Dorong Model Pembelajaran Berbasis Teknologi

Akademisi dorong pembelajaran yang lebih fleksibel dan berbasis teknologi.

Rep: Muhyiddin/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi suasana pembelajaran.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Ilustrasi suasana pembelajaran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akademisi dan teknolog yang bekerja di Google Asia Pasifik, Siddhartha Paul Tiwari menilai, model pembelajaran tradisional saat ini kaku dan semakin tidak relevan. Karena itu, dia mendorong pendekatan yang lebih fleksibel dan berbasis teknologi.

"Sektor pendidikan harus beradaptasi atau berisiko menjadi usang dalam ekonomi global yang bergerak cepat dan berbasis pengetahuan," ujar Siddhartha dalam siaran pers yang diterima Republika di Jakarta, Kamis (27/2/2025).

Baca Juga

Hal ini disampaikan Siddharta saat menjadi pembicara seminar internasional bertema “Technology Impact on Society and Education” di Jakarta, Senin (24/2/2025).

“Ini tidak hanya tentang adopsi teknologi, tetapi juga implementasi kebijakan yang etis dan inklusif agar tidak ada siswa yang tertinggal," ucap Siddhartha.

Seminar internasional ini digelar Lembaga Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Publikasi (LPPMP) Universitas Bhayangkara Jakarta Raya. Salah satu tema utama dalam seminar ini adalah tantangan etika dan privasi yang muncul akibat integrasi digital di sekolah.

Meskipun teknologi menawarkan peluang belajar yang lebih luas, ada juga risiko seperti keamanan data, pengawasan digital, dan kecurangan akademik. Karena itu, Prof Adi Fahrudin yang juga menjadi narasumber menekankan pentingnya keamanan siber yang kuat dan kebijakan pengelolaan data yang transparan.

“Sekolah harus memprioritaskan perlindungan data siswa guna mencegah perundungan siber, kebocoran data, dan pengawasan yang tidak sah," ucap dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement