Senin 24 Feb 2025 17:15 WIB

Ceramah UAS Diduga Singgung MBG, Begini Kata Ketua MUI

Program MBG dimaksudkan sebagai stimulan agar keluarga bisa menjaga kualitas makanan.

Ketua Umum Pengurus Besar Al Washliyah, KH Masyhuril Khamis.
Foto: Dok Republika
Ketua Umum Pengurus Besar Al Washliyah, KH Masyhuril Khamis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah dilakukan dengan dalih untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG). Di sisi lain, efisiensi tersebut dikeluhkan banyak masyarakat karena berpengaruh terhadap  banyaknya pegawai yang kehilangan pekerjaan. Dai  kondang Ustaz Abdul Somad (UAS) ikut berkomentar soal kebijakan pemerintah tersebut lewat videonya yang viral belakangan ini.

"Bagaimana anak dikasih makan dari APBN, sementara ayahnya dibiarkan tidak punya pekerjaan," kata UAS dalam ceramahnya pada sebuah kajian yang viral di media sosial, dikutip Senin (24/2/2025).

Baca Juga

Menurut UAS, tugas negara itu bukan memberi makan anak. Tugas negara itu menyediakan lapangan pekerjaan kepada bapaknya. Anaknya diurus bapaknya. Negara itu menyediakan lapangan kerja. “Bapaknya punya gaji, kemudian bapaknya memberi makan anaknya yang bergizi, begitu konsepnya,”ujar UAS.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Pusat Dakwah dan Perbaikan Akhlak Bangsa (PDPAB) Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Masyhuril Khamis mengatakan bahwa pandangan UAS suatu yang baik dan itu memang rasional serta logis."Sedangkan untuk tanggung jawab pada keluarganya memang adalah tugas orang tuanya," kata Kiai Masyhuril kepada Republika, Senin (24/2).

Kiai Masyhuril mengatakan, program pemerintah tentang makan bergizi gratis tentu dimaksudkan sebagai stimulan agar semua keluarga dapat menjaga kualitas makan. Menurut dia, hal tersebut merupakan bagian kepedulian negara untuk anak-anak bangsa.

"Jadi program mana yang lebih urgen hari ini, tentu sangat tergantung pada kondisi mana yang lebih dirasakan menyentuh kepentingan rakyat," ujar Kiai Masyhuril.

Saat jumpa pers di Istana Merdeka pada Senin (17/2/2025) lalu, Presiden Prabowo Subianto optimistis program makan bergizi gratis (MBG) yang diluncurkan sejak 6 Januari 2025, dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan di daerah-daerah. Alasannya, kata Prabowo, program MBG berhasil membantu perputaran uang sampai tingkat desa dan kecamatan.

"Program makan bergizi gratis diperkirakan akan meningkatkan pertumbuhan di seluruh daerah-daerah kita, karena uang berputar di desa, di kecamatan, di kabupaten," kata Presiden Prabowo.

Program makan bergizi gratis merupakan salah satu program prioritas pemerintah, yang diyakini oleh presiden mampu mendorong daya saing dan membantu transformasi perekonomian nasional. Oleh karena itu, optimalisasi program makan bergizi gratis pun menjadi satu dari delapan kebijakan utama pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pada periode Kuartal I/2025.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement