REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Tidak ada komunike akhir, konferensi pers, atau perincian tentang kapan pertemuan itu dimulai atau diakhiri, berbeda dengan protokol standar ketika para pemimpin Arab bertemu.
Sebaliknya, sebuah foto dirilis pada Jumat (21/2/2025) yang menunjukkan para pemimpin Arab berdiri bahu-membahu di Arab Saudi untuk pertemuan persaudaraan informal, meskipun dengan diskusi yang tinggi tentang masa depan Gaza, Palestina.
Tingkat kerahasiaan yang tidak biasa dalam pertemuan tingkat tinggi ini menunjukkan betapa sensitifnya pembicaraan ini bagi putra mahkota Arab Saudi, para pemimpin dari negara-negara Teluk lainnya, presiden Mesir dan raja Yordania, yang semuanya hadir, dikutip dari halaman NPR, Sabtu (22/2/2025)
Meskipun satu-satunya foto dari pertemuan tersebut menunjukkan mereka berdiri bersama, yang dipertaruhkan adalah apakah mereka dapat mencapai konsensus dan bersatu di sekitar rencana Mesir untuk Gaza yang sangat berbeda dengan rencana yang diajukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam beberapa pekan terakhir.
Negara-negara Arab berebut untuk menanggapi visi Trump untuk Gaza. Sebelumnya, Trump mengatakan Amerika harus mengambil alih kepemilikan wilayah tersebut, memindahkan semua dua juta penduduk Palestina secara permanen ke negara-negara seperti Mesir dan Yordania, dan mengubah sepotong wilayah di tepi pantai itu menjadi sebuah proyek real estat.