REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teknologi menawarkan kemudahan luar biasa dalam berbagai aspek kehidupan, tetapi juga bisa menjadi gangguan dari nilai-nilai spiritual. Karena itu, ini menjadi tantangan besar di era digital sekarang ini.
Menjelang datangnya bulan suci Ramadhan ini, lalu bagaimana cara menyeimbangkan antara teknologi dan keimanan?
Pendakwah muda milenial, Habib Husein Ja'far Al Hadar mengatakan, sebenarnya umat Islam tidak perlu memisahkan antara teknologi dan keimanan. Justru, menurut dia, umat Islam harus menjadikan teknologi untuk meningkatkan keimanan.
"Pada prinsipnya sih kita tidak perlu membagi, tapi menjadikan teknologi sebagai media kita untuk meningkatkan keimanan kita," ujar Habib Ja'far usai mengisi kajian bertema Glow Up Qalbu! Membangun Kebiasaan Positif Selama Ramadan yang digelar Muslim Pro di Masjid Agung Sunda Kelapa di Jakarta Pusat, Ahad (16/2/2025).
Dia pun mencontohkan aplikasi Muslim Pro yang bisa menjadi media untuk meningkatkan keimanan. Karena, menurut dia, di dalam aplikasi terdapat fitur-fitur yang bisa dimanfaatkan untuk beribadah.
"Banyak fitur-fitur dan aplikasi-aplikasi khususnya Muslim Pro yang bisa kita manfaatkan untuk membuat keimanan itu, dalam satu sentuhan, menjadi dekat dengan kita," ucap pendakwah asal Bondowoso ini.
Sehingga, lanjut dia, ketika membuka HP umat Islam tidak hanya dimudahkan untuk meningkatkan keimanan, tapi juga dimudahkan dalam beribadah.