Sabtu 15 Feb 2025 10:06 WIB

Pendaftar Madrasah Aliyah Negeri Unggulan Tembus 37 Ribu

Madrasah aliyah negeri unggulan sangat diminati masyarakat.

Rep: Muhyiddin/ Red: Erdy Nasrul
Siswa MAN Insan Cendekia berprestasi.
Foto: Dok MAN Insan Cendekia Kota Batam
Siswa MAN Insan Cendekia berprestasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdasarkan data Seleksi Nasional Peserta Didik Baru (SNPDB) Kementerian Agama (Kemenag) hingga Jumat (14/2/2025) hari ini, jumlah pendaftar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Unggulan tahun ini tembus mencapai 37.301.

Para pendaftar ini berebut kursi untuk 24 Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia, 11 MAN Program Keagamaan, dan dua Madrasah Aliyah Kejuruan Negeri (MAKN).

Baca Juga

Tiga jenis Madrasah Aliyah Negeri ini adalah program pendidikan unggulan khusus Kementerian Agama, di luar Madrasah Aliyah Negeri reguler yang jumlahnya hampir seribu di seluruh Indonesia.

MAN Insan Cendekia (MAN IC) adalah madrasah sains, sedangkan MAN Program Khusus (PK) adalah madrasah program keagamaan dan bahasa Arab. Sedangkan MAKN berfokus pada penyelenggaraan pendidikan kejuruan.

Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kemenag, Nyayu Khodijah mengatakan, animo masyarakat pada ketiga madrasah unggulan cukup tinggi dari waktu ke waktu.

"Jumlah pendaftar tahun ini sudah 200 persen lebih dibanding tahun 2020, atau lima tahun yang lalu," ujar Nyayu dalam keterangan pers yang diterima Republika pada Jumat (14/2/2025).

Kemenag, lanjut dia, telah berhasil mengubah madrasah menjadi lembaga pendidikan modern yang memiliki banyak keunggulan. Selain kompetitif dalam mata pelajaran, madrasah juga memiliki track record memenangi olimpiade sains, olahraga, dan robotik.

"Untuk bidang keagamaan dan vokasi, Kemenag juga telah menyediakan program khusus yang dapat dipilih masyarakat," ucap dia.

Untuk tahun ini proses seleksi dilakukan melalui dua jalur utama yaitu tes reguler dan jalur prestasi. Khusus untuk MAN IC, lanjut Nyanyu, proses Seleksi Nasional Peserta Didik Baru (SNPDB) tahun 2025 ini dilakukan secara online.

Seleksi sepenuhnya mempertimbangkan kemampuan akademik calon siswa karena lembaga pendidikan di bawah Kementerian Agama tidak menerapkan zonasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement