REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT — Tencamnya keberlanjutan gencatan senjata diakui pimpinan gerakan perlawanan Palestina, Hamas.
Pejabat Hamas mengatakan, Israel secara aktif bekerja untuk menggagalkan kesepakatan gencatan senjata, seorang pejabat senior Palestina mengatakan kepada Al Mayadeen pada Senin (10/2/2025).
Pejabat tersebut menyatakan bahwa pernyataan Israel mengenai fase kedua dari kesepakatan tersebut menandakan keengganan untuk berkomitmen pada gencatan senjata yang langgeng.
Selain itu, Hamas, menurut pejabat tersebut, melihat Israel sangat bergantung pada keputusan sembrono Presiden AS Donald J Trump untuk membenarkan kebijakan dan tindakannya pada tahap berikutnya.
Hamas mengatakan bahwa jika Israel tidak mematuhi fase kedua dari perjanjian tersebut, maka penjajah akan membayar harga yang mahal, demikian pejabat Palestina itu menggarisbawahi.
![photo](https://static.republika.co.id/uploads/infografis/poin-kesepakatan-gencatan_250116134236-245.jpg)