Selasa 04 Feb 2025 20:19 WIB

Menjadi Ulama Zaman Sekarang tidak Mudah, Menag: Perlu Ada Kearifan Lain

Nasaruddin menegaskan pentingnya ulama masa kini menguasai ilmu kekinian.

Rep: Muhyiddin/ Red: A.Syalaby Ichsan
Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar.
Foto: dok ist
Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Agama Prof KH Nasaruddin Umar mengatakan, menjadi ulama di tengah masyarakat modern sangat tidak mudah. Menurut dia, seorang ulama harus memenuhi menguasai ilmu kekinian dan memiliki kearifan lokal. 

"Menjadi ulama dalam masyarakat modern itu ternyata sangat tidak mudah," ujar Nasaruddin saat sambutan dalam acara Sarasehan Ulama di Jakarta, Selasa (4/2/2025). 

Baca Juga

Menurut dia, menjadi ulama  zaman modern tidak sesederhana menjadi ulama pada masa-masa yang lampau. Karena, menurut dia, ulama sekarang juga memerlukan kearifan-kearifan lain. 

"Diperlukan kearifan-kearifan lain, kearifan lokal terutama, kearifan universal juga, bagian yang tak terpisahkan untuk kita pahami. Dan dengan demikian itulah nanti menjadi ulama yang eksis di masa depan," ucap Imam Masjid Istiqlal Jakarta ini. 

Nasaruddin juga menegaskan pentingnya bagi ulama masa kini untuk menguasai ilmu-ilmu kekinian sebagai bagian dari upaya untuk menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks. Menurut dia, tantangan yang dihadapi ulama saat ini sangat berbeda dibandingkan dengan masa lampau. 

"Kalau di masa lampau, tidak terlalu susah menjadi ulama. Karena apa kata Quran, apa kata hadis, apa kata ulama, pasti diikuti oleh follower-nya," kata Nasaruddin saat ditemui lebih lanjut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement