REPUBLIKA.CO.ID, GAZA — Pemerintah Amerika mengakui intelijen Israel (Mossad dan Shin Bet) sebagai yang terbaik di dunia. Mereka memiliki peralatan serba canggih dan kabarnya juga didukung oleh SDM berkompeten. Namun reputasi itu dihancurkan oleh Hamas yang sejak akhir 2023 melancarkan serangan dahsyat yang memporakporandakan sistem keamanan dan pertahanan negara zionis Israel.
Media Israel mengungkapkan bahwa sebuah dokumen ditemukan di Gaza yang mengungkapkan bahwa Kepala Staf Brigade Izzuddin al Qassam - sayap militer Gerakan Perlawanan Islam ( Hamas ) - Muhammad Deif mengeluarkan perintah untuk serangan 7 Oktober operasi Badai al Aqsa dua pekan sebelum serangan itu dilakukan.
Dokumen tersebut menjelaskan - menurut Otoritas Penyiaran Israel - tahapan rencana serangan 7 Oktober, dari tanggal dan distribusi pasukan hingga target setiap unit. Program “Apa yang Tersembunyi Lebih Besar” menunjukkan rekaman langka eksklusif dari panglima tertinggi Brigade Qassam, Muhammad Deif, yang kesyahidannya diumumkan oleh juru bicara Brigade, Abu Obeida, selama perang Israel baru-baru ini, bersama dengan para pemimpin militer lainnya.
Rekaman itu menunjukkan - untuk pertama kalinya Deif berdiri di dalam ruang komando militer untuk memberikan sentuhan akhir pada rincian Operasi Badai al Aqsa beberapa hari sebelum peluncurannya.
Dokumen tentang Deif muncul, seakan dia berdiri di dalam ruang operasi, bertentangan dengan apa yang dipromosikan Israel selama beberapa tahun terakhir, bahwa ia tidak berdaya dan lumpuh.