Rabu 29 Jan 2025 11:23 WIB

Soal Pemindahan Warga Gaza, Ternyata Trump Diintervensi Israel

Israel sangat ambisius memindahkan warga Gaza.

Warga Palestina membawa barang-barang yang dimilikinya pulang kembali menuju rumah mereka di Jalur Gaza Utara, Senin (27/1/2025). Ribuan warga Palestina untuk pertama kalinya kembali ke rumah mereka di wilayah Gaza Utara yang sebelumnya ditutup oleh Israel.
Foto: AP Photo/Jehad Alshrafi
Warga Palestina membawa barang-barang yang dimilikinya pulang kembali menuju rumah mereka di Jalur Gaza Utara, Senin (27/1/2025). Ribuan warga Palestina untuk pertama kalinya kembali ke rumah mereka di wilayah Gaza Utara yang sebelumnya ditutup oleh Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Negara-negara Arab dipusingkan dengan pernyataan Presiden Donald Trump mengenai deportasi warga Palestina dari Gaza ke Yordania dan Mesir, Albania dan Indonesia. Israel bersemangat dengan keseriusan usulan tersebut.

Apakah usulan tersebut hanya sekedar uji coba yang dapat digunakan untuk mengetahui reaksinya, atau apakah itu merupakan rencana aksi untuk diterapkan?

Baca Juga

Media zionis dengan cermat mengikuti rincian proposal tersebut. Juga bagaimana dan di mana proposal tersebut terbentuk. Kelompok ekstrem kanan menjadi terlalu antusias terhadap gagasan tersebut. Para pemimpinnya berlomba-lomba untuk mengadopsi dan menerjemahkannya ke dalam program aksi, benang merah dan landasan gagasan tersebut mulai terungkap.

Koresponden politik untuk Channel 12 Israel, Amit Segal, sayap kanan yang dekat dengan Netanyahu, mengatakan bahwa usulan Trump “merupakan bagian dari rencana kebijakan yang sedang dibahas secara serius di Gedung Putih, kongres, dan Departemen Luar Negeri di Washington.”

Dia menambahkan, Netanyahu dan pejabat tinggi sayap kanan lainnya menguatkan ambisi itu dengan pengetahuan mereka tentang ide-ide ini. Kemudian berkata, 'Ada pembicaraan mengenai rencana skala besar yang membahas tentang pemindahan sementara atau permanen ke Yordania, Mesir, dan beberapa negara Islam.'”

Sudah direncanakan beberapa tahun lalu

Namun yang terpenting, rencana ini bukan milik Amerika, melainkan murni Israel, dan sudah beredar sejak Oktober 2023. Saat itu terungkap dalam dua dokumen (yang saat itu diterbitkan oleh Asharq Al-Awsat); Yang pertama: Dokumen ini disiapkan oleh Kementerian Intelijen Israel dan diterbitkan di atas kertas resmi kementerian.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement