Rabu 29 Jan 2025 06:22 WIB

Sembilan Hari Gencatan Senjata, Tank-Tank Penjajah Israel Tembaki Warga Gaza

Penjajah Israel melepaskan tembakan saat pengungsi berupaya pulang ke rumahnya.

Tank Israel. Ilustrasi
Foto: EPA-EFE/ATEF SAFADI
Tank Israel. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA — Tank-tank penjajah Israel pada Selasa (28/1/2025) pagi melepaskan tembakan ke sejumlah orang yang kembali ke rumahnya di lingkungan Zeitoun di Gaza selatan. Serangan tersebut terjadi setelah sembilan hari gencatan senjata yang dimulai sejak Sabtu (19/1/2025). 

Koresponden Kantor Berita Palestina WAFA melaporkan bahwa pasukan pendudukan menembaki warga saat mereka berupaya pulang ke rumahnya di sekitar Sekolah Khalil al-Nubani, di selatan Zeitoun.

Baca Juga

Pasukan penjajah Israel juga melepaskan tembakan ke arah perbatasan timur laut Kota Khan Yunis di jalur Gaza selatan. Sementara itu, Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan telah mengevakuasi 10 jenazah yang membusuk dari berbagai tempat di sepanjang Jalan Rashid di Jalur Gaza pada Senin (27/1).

Pada hari itu para pengungsi mulai kembali dari wilayah selatan ke utara dengan berjalan kaki dari Jalan Rashid di pesisir pantai setelah menghabiskan dua malam di tempat terbuka di Jalan Rashid dan Jalan Salah al-Din.

Di tengah cuaca yang sangat dingin, para pengungsi menunggu pasukan pendudukan mengizinkan mereka kembali ke rumah setelah memaksa untuk pergi dan bergeser ke selatan.

Agresi Israel di Jalur Gaza yang berlangsung selama 7 Oktober 2023 hingga 19 Januari 2025 telah mengakibatkan lebih dari 158.000 orang tewas dan terluka, yang mayoritas anak-anak dan perempuan. Lebih dari 14.000 orang juga dilaporkan hilang.

Perbuatan Israel itu juga menyebabkan lebih dari 85 persen warga di Jalur Gaza, yakni 1,93 juta lebih dari total 2,2 juta orang, meninggalkan rumahnya karena hancur. Sekitar 100.000 warga telah meninggalkan Jalur Gaza sejak awal agresi.

Saat ini sekitar 1,6 juta warga Jalur Gaza tinggal di pengungsian dan tenda-tenda tidak layak di tengah kehancuran infrastruktur dan properti warga besar-besaran dan belum pernah terjadi sebelumnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement