Selasa 21 Jan 2025 06:06 WIB

Tembak Sejumlah Anak, Sersan dan Mayor IDF Israel Ini Terkena Bom

Pasukan Israel mengeklaim melucuti milisi perlawanan yang kerap membom mereka.

Rep: Fuji Eka Permana, Fitriyan Zamzami/ Red: Erdy Nasrul
Pasukan Israel menggotong peti mati perwira IDF yang tewas.
Foto: AP Photo/Maya Alleruzzo
Pasukan Israel menggotong peti mati perwira IDF yang tewas.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Segala perbuatan pasti dibalas, apapun itu. Jika baik, maka dibalas dengan kebaikan pula, dan begitu sebaliknya. Ini sekelompok pasukan IDF beberapa kali menembaki anak-anak di Qalqiya, Tepi Barat, Palestina. Sebagai balasannya, mereka terkena ledakan bom yang gagal mereka deteksi.

Mereka adalah sersan pertama yang ternyata mati. Kemudian 3 orang lainnya cedera, termasuk komandan Batalyon 8211. Mereka terkena serangan pejuang Palestina yang mengaktifkan alat peledak di sebuah kendaraan militer. Lokasinya di Tamoun, sebelah utara Tepi Barat yang dijajah.

Baca Juga

“Semua pasukan itu sedang berada di dalam kendaraan lapis baja ringan jenis 'Daud' tadi malam dalam sebuah operasi penggerebekan, Tanpa disadari, sebuah bom meledak di dalam kendaraan mereka,” tulis pernyataan IDF dilansir the Times of Israel, Senin (20/1/2025).

Menurut media zionis itu, perwira yang terluka tersebut berpangkat mayor dan menjabat sebagai komandan batalyon di Brigade Efraim, yang bertanggung jawab atas wilayah Qalqilya.

Tamoun menjadi terkenal dalam beberapa hari terakhir setelah operasi tentara Israel menewaskan tiga sepupu Palestina, termasuk dua anak di bawah usia 10 tahun. Israel mengklaim pada saat itu sedang menargetkan jaringan milisi yang memasang alat peledak.

Tamoun terletak di Provinsi Tubas dan Lembah Yordan bagian utara. Wilayahnya meluas hingga perbatasan Yordania, di sebelah timur Tepi Barat yang dijajah.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement