REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pemerintah Mesir memastikan pihaknya akan melanjutkan upayanya untuk melaksanakan komitmen yang diuraikan dalam perjanjian gencatan senjata Gaza.
Selama panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy pada Kamis (16/1/2025), Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty menyoroti peran aktif Mesir bersama Qatar dan AS dalam mencapai kesepakatan untuk pertukaran tahanan dan ketenangan berkelanjutan di Gaza.
Dilansir dari Anadolu Agency, Jumat (17/1/2025), Badr Abdelatty menekankan pentingnya memperluas bantuan kemanusiaan di seluruh Gaza, merehabilitasi rumah sakit dan fasilitas perawatan kesehatan, dan memungkinkan warga sipil yang mengungsi untuk kembali ke daerah mereka.
Dia juga menegaskan kembali dedikasi Mesir untuk memastikan penerapan perjanjian secara bertahap dan koordinasi dengan Qatar dan AS untuk menegakkan ketentuan-ketentuannya.
Pada Rabu (15/1/2025), Qatar telah mengumumkan perjanjian gencatan senjata untuk mengakhiri lebih dari 15 bulan serangan mematikan Israel di Jalur Gaza, di mana lebih dari 46.700 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, telah tewas dan lebih dari 110 ribu lainnya terluka sejak 7 Oktober 2023.
Perdana Menteri Qatar dan Menteri Luar Negeri Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengatakan, kesepakatan tiga fase akan mulai berlaku pada Ahad (19/1/2025).